Page 17 - BUKU AJAR
P. 17

Sel yang memiliki laju sintesis protein yang tinggi memiliki ribosom dalam

                            jumlah  yang  sangat  banyak.  Misalnya,  sel  pankreas  manusia  memiliki
                            beberapa juta ribosom (Campbell, 2018, hlm.112).

                                   Ribosom membangun protein di dua lokasi pada sitoplasma. Setiap

                            saat,  ribosom  bebas  tersebar  di  dalam  sitosol,  sedangkan  ribosom  terikat
                            melekat pada sisi luar retikulum endoplasma atau selaput nukleus. Sebagaian

                            besar  protein  yang  dibuat  di  ribosom  bebas  berfungsi  dalam  sitosol;
                            contohnya  enzim-enzim  yang  mengkatalisis  langkah  pertama  penguraian

                            gula.  Ribosom  terikat  umumnya  membuat  protein  yang  umumnya

                            ditakdirkan  untuk  disisipkan  ke  dalam  membran,  untuk  dikemas  dalam
                            organel  tertentu  seperti  lisosom.  Sel-sel  yang  terspesialisasi  untuk  sekresi

                            protein  misalnya,  sel-sel  pankreas  yang  menyekresikan  enzim  pencernaan
                            sering  memiliki  presentase  ribosom  terikat  yang  tinggi  (Campbell,  2018,

                            hlm.112).



                           10. Peroksisom
                                   Peroksisom  adalah  kompartemen  metabolik  terspesialisasi  yang

                            dibatasi oleh satu membran tunggal. Peroksisom mengandung enzim-enzim
                            yang  mentransfer  hidrogen  dari  berbagai  substrat  ke  oksigen  (O ),
                                                                                                    2
                            menghasilkan  oksigen  peroksida  (H 2O )  sebagai  produk  sampingan,  yang
                                                                  2
                            menjadi sumber nama organel tersebut. Reaksi-reaksi ini mungkin memiliki

                            banyak  fungsi  yang  berbeda.  Beberapa  peroksisom  menggunakan  oksigen
                            untuk memecahkan asam lemak menjadi molekul-molekul yang lebih kecil

                            yang  kemudian  dapat  ditranspor  ke  mitokondria,  tempat  molekul-molekul
                            tersebut digunakan sebagai bahan bakar untuk respirasi selular, peroksisom

                            dihati  mendetoksifikasi  alkohol  dan  senyawa-senyawa  berbahaya  lain
                            dengan  cara  mentransfer  hidrogen  dari  racun-racun  tersebut  ke  oksigen.

                            H 2O   yang dibentuk peroksisom sendiri bersifat toksik, namun organel itu
                                2
                            juga  mengandung  sejenis  enzim  yang  mengubah  H 2O   menjadi  air
                                                                                       2
                            (Campbell, 2008, hlm. 120).




                                                              12
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22