Page 123 - LAYOUT_KUMPULAN_CERPEN_160222_Neat
P. 123
“Aman Mbak, tidak banyak komplain. Mereka semua
baik. Cuma Pak Heri saja yang agak ribet kalau minta data.
Daftar permintaan datanya macam catatan belanja bulanan.
Panjaaaaang...,” jawabku membuat Mbak Eliz terkekeh.
Tiba-tiba Mbak Ayu menghampiriku dengan nada suara
sedikit panik, “Depe, apa kamu lihat dokumen surat perjalanan
dinas tim BPK yang waktu di Bandung sudah ditandatangani
Kepala BNNP Jabar?”
“Maaf, saya tidak lihat, Mbak Ayu. Seingat saya
dokumennya sudah saya serahkan ke Mbak Ayu dan diletakkan
di meja dekat laptop Mbak Ayu,” kujawab seingatku.
“Iya, seingat saya pun begitu. Bahkan dokumen itu
sudah saya masukkan ke dalam tas. Tapi ini barusan saya cek,
dokumennya tidak ada,” kata Mbak Ayu semakin panik.
“Ayu, kan sudah saya bilang sejak di Bandung. Kalau
meletakkan dokumen penting jangan sembarangan. Saya pun
melihat kamu letakkan dokumen itu di dekat laptop, tapi setelah
itu saya tidak lihat lagi setelah beberapa staf mengantarkan
berkas-berkas keuangan ke meja kamu,” ucap Pak Wahyudin
sedikit kesal.
“Maaf Pak, nanti saya cari lagi ya. Siapa tahu memang
keselip dengan berkas lain,” ucap Mbak Ayu seperti merasa
bersalah.
Kumpulan Cerpen “Aku dan BPK” 111