Page 41 - BUKU KUMPULAN CERPEN "AKU DAN BPK"
P. 41

Ayo udah waktunya tidur,” kata istrinya. “Bentaar lagi bun.
            Ini karambolnya tinggal dikit,” kata Alfa sambil meringis.

                    Malam  itu  berjalan  menyenangkan  bagi  keluarga

            kecil  Ekky.  Hingga  malamnya,  setelah  Alfa  tertidur,  istrinya
            menanyakan tentang kondisi ibu. Ekky menceritakan bahwa ibu
            dalam kondisi tidak sadar, tapi tampak merasakan kehadiran

            Ekky. Istrinya menangis terisak-isak.  “Kasian yangti,” katanya,
            “semoga Allah memberikan kesembuhan segera bagi beliau.”
            “Amin,” kata Ekky.

                    Di hari-hari berikutnya, Ekky bergantian dengan

            kakaknya menunggui ibu di rumah sakit. Sesekali adiknya Eni
            bersama suaminya juga ikut menunggui ibu. Ekky juga menemui
            bapaknya dan menguatkan bapaknya untuk terus mendoakan
            kesembuhan ibu. Bapaknya tampak dirundung kesedihan
            karena melihat kondisi ibu. Ekky khawatir kalau kesedihan yang

            berlebihan justru membuat bapaknya sakit. Karena bapaknya
            pun punya penyakit kronis yaitu hipertensi dan maag. Kehadiran
            Ekky  sangat  membantu  mengkondisikan  bapaknya  untuk

            berpikir positif.

                    “Ibu sudah dalam penanganan yang terbaik, Bapak. Kami
            selalu pantau kondisi ibu. Kalau ada yang ndak bisa ditangani
            rumah sakit ini, kami akan bawa ibu ke rumah sakit yang lebih

            baik. Bapak pokoknya istirahat di rumah aja, biar ditemani para
            cucu ya,” kata Ekky sewaktu bertemu bapaknya di rumah sakit di
            pagi hari.



                                               Kumpulan Cerpen “Aku dan BPK”  29
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46