Page 70 - BUKU KUMPULAN CERPEN "AKU DAN BPK"
P. 70

Firman mengambil beberapa foto sebagai  bukti
          dokumentasi pembangunan infrastruktur yang tak kunjung

          selesai dan kemudian menuju ke kantor desa. Orang-orang yang
          ia temui di sepanjang  jalan  menuju kantor desa  tampak tak
          ramah, membuat Firman mengurungkan niat untuk menyapa.

                 Firman disambut oleh kepala desa yang diketahui

          bernama Pak Is. Berbeda dengan warga sekitar, Pak Is sangat
          ramah pada Firman. Firman bahkan ditawari teh hangat dan
          beberapa jenis kue tradisional. Tapi tujuan Firman bukanlah itu, ia
          hanya sedang menjalankan tugas magangnya. Ia mengeluarkan
          beberapa berkas laporan dan menunjukkannya pada Pak Is.


                 “Saya tahu, saya sudah menerima surat kedatangan kamu
          dua hari yang lalu. Tapi apa tidak bisa masalah ini kita rundingkan
          nanti saja?” tawar Pak Is menyeruput tehnya.


                 “Maaf, Pak.  Tadi masalah ini tidak bisa dirundingkan,
          karena sudah berlarut-larut. Setiap tahun selalu ada kejanggalan
          tentang laporan keuangan dan fakta lapangan. Coba bapak lihat
          ini,”


                 Firman memperlihatkan beberapa hasil jepretan yang
          memperlihatkan kondisi jembatan yang tak layak dilewati.

                 “Padahal jembatan ini terhubung ke desa yang satu lagi
          kan, Pak?” Firman bertanya ragu.








          58    Kumpulan Cerpen “Aku dan BPK”
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75