Page 101 - BUKU KUMPULAN CERPEN "AKU DAN BPK"
P. 101

Terdengar suara langkah masuk ke ruangan,  membuat
            Raina menoleh, ternyata Pak Asep yang berdiri di depan pintu.

                  “Mbak Raina belum pulang?” tanya Pak Asep.


                  “Bentar lagi Pak. Boleh minta tolong dibikinin kopi ya Pak.
            Biasa ya, Pak,” pinta Raina ke Pak Asep.

                  “Iya  Mbak,  satu  latte  dan  satu  kopi  hitam  dengan  dua

            sendok gula,” sahut Pak Asep.

                  “Iyes, bener. Makasih ya, Pak,” kata Raina sumringah.

                  Pak Asep segera pergi menuju sudut ruangan untuk
            menyeduh kopi.


                  Raina kembali melihat ke luar jendela. Kali ini dia mengamati
            jalanan protokol ibu kota yang masih dipenuhi dengan kerlip
            lampu kendaraan yang mengular dari ujung ke ujung.

                  “Aku ingin cuti, Mas,” kata Raina sejurus kemudian.

                  “Istirahat sejenak akan bagus untukmu. Kamu mau

            kemana?” tanya Arya.

                  “Entahlah,  aku  belum  memutuskan,”  jawab  Raina  sambil
            menggelengkan kepala.


                  Terdengar langkah kaki mendekat. Pak Asep hendak
            meletakkan cangkir kopi itu di atas meja Raina.

                  “Bawa sini aja, Pak,” kata Raina




                                               Kumpulan Cerpen “Aku dan BPK”  89
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106