Page 112 - BUKU KUMPULAN CERPEN "AKU DAN BPK"
P. 112

Setelah dua hari percakapan telepon itu, Haidar merasakan
          kekhawatiran Choirul tentang kesehatannya terbukti.

                 “Silakan masuk, Pak,” ucap seorang wanita  muda yang

          duduk menghadap laptop berwarna merah tua.

               “Terima kasih. Maaf, Bu, saya mau menyerahkan Berita
          Acara ini. Mohon dicek kembali, apakah sudah betul semuanya,”
          ujar Haidar. Diserahkannya sebuah map berwarna biru dengan

          beberapa berkas di dalamnya.  Wanita itu memeriksa berkas-
          berkas itu dengan saksama.

               “Ini sudah lengkap semuanya, Pak,” ujar wanita itu.


               “Baik, Bu, Kemudian, ini bukti-bukti fisik yang tadi belum
          lengkap dan soft copy-nya ada di dalam ini,” lanjut Haidar sambil
          menyodorkan setumpuk berkas dengan sebuah kotak hitam
          berisi sebuah piringan CD.


               “Kalau dikopikan ke  flash disk kami, bisa ya, Pak?” tanya
          wanita itu.

               “Oh, bisa, Bu,” jawab Haidar.

               “Ini flash disk-nya ya, Pak. Untuk sementara, saya akan cek
          dulu berkas-berkas bukti fisik ini,” kata wanita itu.


               “Baik, Bu. Saya kopikan dulu,” lanjut Haidar sambil menerima
          flash disk itu. Setelah itu, ia meminta izin untuk keluar.







          100   Kumpulan Cerpen “Aku dan BPK”
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117