Page 140 - BUKU KUMPULAN CERPEN "AKU DAN BPK"
P. 140

“Iya, Run. Kan dulu aku pernah bilang kalau bakatmu itu ya
          di sini. Meskipun kamu masuk jurusan akuntasi secara terpaksa,

          tapi kamu mampu, Run. Sangat amat mampu dibanding aku yang
          memilih jurusan ini karena kemauanku sendiri. Aku setengah gila
          masuk jurusan ini, Run,” jawabnya,

                 “Aku yakin kamu lulus sih, Run.,Percaya deh sama aku,”

          tambah Michi dengan percaya diri.

                 “Iya deh, iya… Amin. Ini aku lagi berusaha,” jawabku
          sambil memperlihatkan buku tes CPNS dan psikotes.

                 ”Kamu udah nyiapin semua administrasinya, Run?” tanya
          Michi.


                 “Sudah, Mich. Aku cuma perlu cari kartu keluargaku saja,”
          jawabku.

                 “Bagus, kalau butuh bantuan kabari aku aja, Run,”

          tawarnya.

                 Sebagai jawaban aku hanya menganggukkan kepala. Aku
          dan Michi kembali pada kesibukan masing-masing.

                 Tak terasa sudah waktunya jam makan siang. Sayup-sayup
          terdengar suara azan zuhur yang menyelinap melalui kisi jendela.

          Michi sudah keluar beberapa menit lalu. Aku juga beranjak pergi
          untuk kembali ke tempat yang biasa kusebut sebagai rumah.








          128   Kumpulan Cerpen “Aku dan BPK”
   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145