Page 21 - BUKU KUMPULAN CERPEN "AKU DAN BPK"
P. 21

Aku menggeleng. “Hanya ini harapan yang ada. Aku butuh cepat.”

                    Bram menggeleng seolah tidak percaya dengan apa yang
            aku ucapkan.


                    “Lusa kita kembali ke kantor BPK. Kamu cuma perlu
            waktu untuk berpikir jernih  Tom. Besok pasti Pak Rama akan
            menanyakan hasil perhitungan kita. Aku masih percaya padamu
            Tom. Aku tahu betul kamu seperti apa,” Bram kemudian pergi

            meninggalkanku yang masih terduduk lemas.

                    Tiba-tiba Bram membalikkan badannya.  “Tom, ingat
            pesan almarhum ayahmu yang sering kamu sampaikan padaku,
            “Jika kamu tidak kuat dengan segala macam godaan, tolong

            sisakan sedikit rasa integritas di dalam hatimu,” ujar Bram seraya
            tersenyum padaku.

                                           ***


                    Satu jam waktu yang diberikan oleh Pak Rama akan segera
            berakhir.  Temuan pemeriksaanku juga belum kuselesaikan.
            Telepon dari Pak Indarto yang sedari tadi menggangguku mulai
            jarang terjadi. Bram yang berada diseberangku kembali menatap
            tajam ke arahku.


                    “Ting.” sebuah pesan singkat  WhatsApp  masuk ke
            handphoneku. Pesan dari Pak Indarto.

                    “Pak Tom kami mohon maaf sekiranya lima puluh juta

            itu terlalu kecil. Barusan Pak Kepala Dinas kembali menawarkan



                                               Kumpulan Cerpen “Aku dan BPK”  9
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26