Page 48 - majalahs
P. 48
INSPIRASI
Yasmin Azzahra Rahman, Duta Literasi PKLK
Menulislah
Agar Hidup
Semakin Bermakna
Keterbatasannya tak menyurutkan semangatnya untuk
terus berkarya. Dalam waktu empat tahun dia mampu
menulis tiga buku. Berkat karya-karyanya, Direktorat
Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK)
menunjuk dirinya sebagai duta literasi PKLK.
idup hanya sekali, gunakan waktu setiap tahunnya. Jika dibandingkan “Pengetahuan baru inilah yang akan
yang telah Tuhan titipkan dengan dengan negara-negara tetangga seperti memperkaya hasil tulisanku,” ungkapnya.
semaksimal mungkin dengan Malaysia atau Singapura, Indonesia masih
Hselalu menebarkan manfaat jauh tertinggal. Membaca saja tidak cukup, hal yang harus
untuk sesama manusia. dilakukan si penulis harus mampu berpikir
Kondisi inilah yang mendorong Yasmin kritis apa yang terjadi di lingkungan
Demikian prinsip hidup yang terus untuk memilih jalan untuk menghidupkan sekitar. Menurutnya hal-hal yang terjadi
dipegang teguh oleh Yasmin Azzahra budaya literasi, khususnya bagi siswa dari di lingkungan sekitar akan menjadi bahan
Rahman. Dengan terus memegang prinsip anak berkebutuhan khusus. Menurutnya yang berharga dalam menghasilkan karya.
tersebut rasa optimis terus terpancar di budaya literasi di Indonesia harus terus
dalam dirinya. Sehingga keterbatasan digelorakan, sehingga akan berdampak “Seperti buku-buku yang saya tulis adalah
fisik tak menjadi penghalang baginya terhadap kualitas pendidikan Indonesia. hasil penglihatan dan apa yang saya
untuk terus melahirkan karya-karya yang rasakan selama ikut orang tua di luar
menghadirkan manfaat bagi yang lain. Bagi Yasmin menulis merupakan negeri,” jelasnya.
panggilan jiwa. Sebab dengan menulis
Tercatat, dalam kurun waktu empat tahun hidupnya semakin memiliki arti yang Keterbatasan Tak Menjadi Penghalang
Yasmin telah menulis tiga buah buku. sesungguhnya.
Antara lain buku berjudul “My Story in Kadang manusia menyerah dengan
Holland” yang ditulisnya pada tahun 2011. “Menulis adalah hobiku. Dengan menulis keterbatasannya. Sejatinya Tuhan
Karya yang kedua ditulis pada tahun 2012 saya dapat menuangkan keluh kesah memberikan potensi yang luar biasa
dengan judul “My Story in Holland 2”. Dan yang tersimpan di hati. Selain itu, dengan kepada mahluknya.
karya yang ketiga berjudul “From Holland menulis setidaknya memberikan inspirasi
with Love” yang ditulisnya pada tahun bagi yang membaca tulisan ku,” ungkap Keterbatasan yang ada seharusnya
2015. Semua karyanya diterbitkan oleh Yasmin. menjadi energi positif. Sehingga dengan
Penerbit Mizan. keterbatasan tersebut akan mampu
Menurutnya dengan menulis akan melatih mengukir prestasi yang menghadirkan
Tentunya, apa yang telah dilakukan otak berpikir sistematis. Sehingga secara kebermanfaatan bagi yang lain.
Yasmin merupakan sebuah prestasi langsung akan berdampak dengan
yang sangat luar biasa. Sebab di balik peningkatan kecerdasan otak. “Saya merasa saya tidak sempurna,
keterbatasannya, siswi SMA al-Mubarok dibanding orang-orang pada umumnya.
sangat produktif melahirkan karya-karya “Saat menulis saya dilatih berpikir teratur. Namun, saya terus optimis dalam
yang patut dibanggakan. Tidak semua Dan kita juga dilatih untuk memilih menjalani hidup,” tegas Yasmin.
siswa seumurnya mampu melakukan hal kata-kata yang tepat sehingga akan
tersebut. menginspirasi bagi pembaca,” imbuhnya. Maka dari itu dia mengajak seluruh anak-
anak berkebutuhan khusus yang ada di
Menulis adalah Panggilan Jiwa Selain itu, dia mengungkapkan untuk Indonesia untuk terus optimis menjalani
meningkatkan kualitas dalam menulis hidup. Jadikan hidup ini penuh arti
Masyarakat Indonesia dapat dikatakan sebuah buku, dirinya juga terus dengan memperbanyak karya-karya yang
memiliki budaya literasi rendah. Hal meningkatkan kualitas intelektualnya bermanfaat bagi orang lain.
tersebut dapat dilihat dari rendahnya dengan terus membaca. Dengan terus
minat baca masyarakatnya, dan membaca akan membuka pengetahuan- “Terus optimis, menulislah. Dengan
sedikitnya jumlah buku-buku yang terbit pengetahuan baru. menulis kita akan dikenal dunia,” katanya.
48 EDISI 4 | 2017