Page 25 - Flipbook
P. 25

nutrien ke tanah, sehingga tumbuhan bisa tumbuh kembali. Proses ini membantu menjaga

               keseimbangan alam dan menyediakan bahan pangan yang kita butuhkan. Selain itu, energi juga
               mempengaruhi cuaca dan iklim, yang berdampak pada pertanian dan kegiatan sehari-hari kita.

               Oleh  karena  itu,  memahami  fungsi  energi  dalam  ekosistem  membantu  kita  menyadari

               pentingnya menjaga lingkungan sekitar.

                   Interaksi antara komponen biotik (makhluk hidup) dan komponen abiotik (makhluk tak

               hidup: tanah, air, udara, iklim) menentukan spesies penyusunnya. Spesies yang hidup dalam
               suatu ekosistem ditentukan oleh hubungannya dengan spesies lain dan lingkungan fisik serta

               kimiawi  yang  ada  dalam  ekosistem  tersebut.  Dengan  demikian  interaksi  antar  organisme
               ditentukan juga oleh keseluruhan spesies dan faktor-faktor fisik dan kimiawi yang menyusun

               ekosistem itu. Oleh karena ekosistem terdiri dari perpaduan berbagai faktor biotik dengan

               faktor  lingkungan  abiotik  yang  beranekaragam,  maka  ekosistem  yang  terjadi  juga
               beranekaragam. Jadi keanekaragaman ekosistem adalah macammacam tipe ekosistem di suatu

               wilayah.

                   Keanekaragaman ekosistem mengacu pada keragaman ekosistem atau komunitas ekologi

               berbeda yang ada di wilayah geografis tertentu. Ekosistem adalah interaksi atau hubungan
               antara organisme hidup dengan lingkungannya (Artanti, 2020). Setiap jenis ekosistem memiliki

               karakteristik  unik,  komposisi  spesies,  dan  proses  ekologi.  Keanekaragaman  ekosistem

               merupakan  komponen  penting  dari  keseluruhan  keanekaragaman  hayati  dan  berkontribusi
               terhadap  ketahanan  dan  stabilitas  alam.  Suatu  eksosistem,  tumbuhan  mempunyai  peranan

               sebagai produsen yang akan menjamin sumber makanan bagi hewan maupun manusia dan

               kepentingan lainnya. Sebagai produsen, tumbuhan mampu mengubah zat-zat anorganik (CO2,
               H2O, CO, dan zat-zat anorganik beracun) menjadi zat organik (karbohidrat, protein, lemak,

               vitamin) yang berguna bagi kehidupan organisme lainnya. Kegiatan asimilasi dan fotosintesis
               tumbuhan dapat mengurangi kadar CO2 dan CO di udara. Udara normal mengandung 0,03 %

               CO2 atau 325 ppm. Akibat berbagai proses pembakaran (kebakaran hutan, hasil pernapasan
               makhluk  hidup,  kegiatan  PLTU,  kendaraan  bermotor)  dapat  menyebabkan  semakin

               meningkatnya adar CO2 di udara. Adanya kadar CO2 menjadi 3% di udara dapat menyebabkan

               sesak  napas  (dyspnoea)  dan  pusing  kepala,  serta  bila  mencapai  10%  dapat  menyebabkan
               pingsanpada manusia. Demikian pula, meningginya kadar CO dapat menyebabkan mati lemas,

               karena (Hb) darah tidak mampu mengikat O2 akibat sudah terbentuk HbCO di dalam darahnya,
               karena kemampuan daya ikat CO terhadap Hb lebih tinggi dibandingkan 02. Menurut Prof.

               Muso bahwa daya ikat CO adalah 300 kali daya ikat 02. terhadap Hb darah. Contoh dari


                                                                                                        13
               E-BOOK KEANEKARAGAMAN HAYATI
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30