Page 37 - Flipbook
P. 37
Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Upaya pelestarian keanekaragaman hayati merupakan langkah yang sangat penting
untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan sumber daya alam. Salah satu upaya
yang paling efektif adalah penerapan konservasi in-situ, yaitu perlindungan spesies di habitat
aslinya. Taman nasional, cagar alam, dan kawasan lindung lainnya berfungsi sebagai tempat
perlindungan bagi flora dan fauna dari berbagai ancaman seperti deforestasi dan perburuan
ilegal. Misalnya, Taman Nasional Lorentz di Papua yang merupakan salah satu taman nasional
terbesar di Asia Tenggara, melindungi berbagai spesies endemik yang terancam punah.
Konservasi in-situ ini membantu menjaga keanekaragaman genetik serta memastikan
ekosistem tetap berfungsi dengan baik.
1. Pelestarian In-Situ
Pelestarian in situ adalah upaya konservasi yang dilakukan di habitat asli spesies, di
mana organisme tersebut secara alami hidup dan berkembang biak. Metode ini penting karena
memungkinkan spesies untuk tetap berada di lingkungan alami mereka, mempertahankan
hubungan ekologi dengan spesies lain, serta proses evolusi yang alami. Pelestarian in situ
membantu melindungi ekosistem secara keseluruhan, tidak hanya spesies individu, yang pada
akhirnya mendukung keanekaragaman hayati dan stabilitas lingkungan. Contoh umum dari
pelestarian in situ adalah pembentukan taman nasional, suaka margasatwa, dan kawasan
konservasi alam lainnya yang dirancang untuk melindungi spesies tertentu dan ekosistemnya.
Gambar 3.1 Taman Nasional Ujung Kulon
(Sumber : kids.grid.id)
Contoh nyata dari pelestarian in situ di Indonesia adalah Taman Nasional Ujung Kulon di Jawa
Barat, yang melindungi badak jawa yang sangat langka. Taman ini menjaga habitat asli badak
jawa, sehingga memungkinkan spesies ini untuk hidup dan berkembang biak di lingkungan
yang mereka kenal dan butuhkan. Selain itu, Taman Nasional Lorentz di Papua juga merupakan
25
E-BOOK KEANEKARAGAMAN HAYATI