Page 8 - Sistem Transportasi Manusia (E-Modul Penunjang Real Science Mask)
P. 8
Warna merah pada darah disebabkan adanya hemoglobin (Hb) dalam sel darah
merah. Hemoglobin atau zat warna darah merupakan suatu protein yang mengandung
unsur besi. Fungsi hemoglobin mengikat oksigen dan membentuk oksihemoglobin.
Oksigen diangkut dari paru-paru dan diedarkan ke seluruh sel tubuh. Hemoglobin yang
mengikat oksigen (oksihemoglobin) berwarna merah cerah, sedangkan hemoglobin yang
masih mengikat karbondioksida berwarna merah tua keunguan. Berikut ini reaksi kimia
pengikatan oksigen oleh hemoglobin.
Melalui peredaran darah, oksihemoglobin akan beredar ke seluruh sel-sel tubuh.
Setelah sampai di sel-sel tubuh, akan terjadi reaksi pelepasan oksigen dari hemoglobin ke
sel yang kekurangan oksigen. Oksigen masuk ke dalam sel melalui proses difusi. Selama
perkembangan janin dalam kandungan, sel darah merah dibentuk dalam hati dan limpa.
Sel darah merah berusia sekitar 120 hari. Sel yang telah tua akan dihancurkan di hati dan
limpa.
2. Sel Darah Putih (Leukosit)
Sel darah putih memiliki bentuk yang tidak tetap atau bersifat amoeboid dan
mempunyai inti sel. Jumlah sel darah putih juga tidak sebanyak jumlah sel darah merah.
Setiap satu milimeter kubik darah mengandung sekitar 8.000 sel darah putih. Fungsi
utama sel darah putih adalah melawan penyakit yang masuk ke dalam tubuh dan
membentuk antibodi. Peningkatan jumlah leukosit merupakan petunjuk adanya infeksi.
Jika jumlah leukosit sampai di bawah 6.000 sel per cc darah, maka disebut sebagai
kondisi leukopeni. Jika jumlah leukosit melebihi normal (di atas 9.000 sel per cc) disebut
leukositosis. Berdasarkan ada atau tidaknya butir-butir kasar (granula) dalam sitoplasma,
leukosit dapat dibedakan menjadi granulosit dan agranulosit. Granulosit merupakan
kelompok sel darah putih yang mempunyai granula dalam sitoplasmanya. Sebaliknya,
agranulosit tidak mempunyai granula. Leukosit jenis granulosit terdiri atas eosinofil,
basofil, dan netrofil. Agranulosit terdiri atas limfosit dan monosit. Agar kamu dapat
memahami dengan baik karakteristik jenis-jenis sel darah putih dengan baik, perhatikan
tabel 3.1.
4