Page 19 - Modul Pemancar dan Penerima Radio untuk panduan guru
P. 19
Terdapat dua jenis modulasi yaitu modulasi analog dan
modulasi digital.
a. Modulasi Analog
Pada modulasi analog, sinyal informasinya berupa
sinyal analog, yakni sinyal yang amplitudonya berubah
secara kontinu sepanjang waktu. Berikut adalah jenis
modulasi analog pada komunikasi radio, yaitu:
1). AM (Amplitudo Modulation)
Secara singkatnya, prinsip Amplitudo Modulation
atau modulasi amplitudo adalah suatu sistem yang menghasilkan gelombang radio dengan
amplitudonya berubah-ubah sedangkan frekuensinya tetap. Pada modulasi AM, sinyal informasi
yang frekuensinya rendah memodulasi/mengubah amplitude sinyal pembawa yang frekuensinya
jauh lebih tinggi. Skema dari proses modulasi dapat dilihat pada Gambar 4.
Antena
Sumber Sinyal
Informasi Modulator Penguat RF
Osilator RF
Gambar 4. Skema proses modulasi
Gelombang pembawa dibangkitkan oleh osilator dan dilewatkan ke sebuah modulator.
Modulator memodulasikan (atau menumpangkan) amplitudo dari sinyal informasi analog ke
gelombang pembawa. Gelombang pembawa termodulasi (sinyal AM) akan ditransmisikan melalui
antena. Pada saat gelombang diterima (sinyal AM) oleh pesawat penerima (radio atau alat-alat
telekomunikasi yang dapat menerima sinyal AM), demodulator akan memisahkan sinyal informasi
dari sinyal pembawanya
2). FM (Frequency Modulation)
Secara singkatnya, prinsip Frequency Modulation atau modulasi frekuensi adalah suatu sistem
yang menghasilkan gelombang radio yang amplitudonya tetap sedangkan frekuensinya berubah-
ubah. FM tidak dipengaruhi oleh perubahan amplitudo. Hal ini berarti bahwa apabila kualitas
penerimaan buruk, amplitudo juga ikut berubah, namun kualitas sinyal informasi tetap terjaga.
Apabila ada lonjakan seketika (spike) pada amplitudo sinyal akibat petir atau gangguan-gangguan
listrik lokal, tidak akan memengaruhi frekuensi. Tidak ada kerusakan suara, seperti halnya yang
dialami pada transmisi AM.
3). PM (Phase Modulation)
Pada Phase Modulation (modulasi fasa), sinyal informasi ditumpangkan pada perubahan fasa
sinyal pembawanya. Bentuknya mirip dengan sinyal FM, yang membedakan rapat renggangnya. Jika
pada sinyal FM kondisi rapat (frekuensi tertinggi) terjadi pada saat amplitude sinyal informasinya
maksimum, pada sinyal PM kondisi rapatnya terjadi pada saat sinyal informasi berubah dari positif
11