Page 71 - Ebook Rayhan Jamilah fixeddd
P. 71
A. SISTEM DISPERSI
Sistem dispersi merupakan campuran antara
zatterlarut dan pelarut. Dalam sistem dispersi, Kata Kunci
jumlah zat terlarut lebih sedikit dibandingkan dengan dispersi, pendispersi,
zat pelarut. Zat terlarut dinamakan fase terdispersi, suspensi, koloid,
sementara itu, zat pelarut dinamakan medium larutan
pendispersi. Jadi, sistem dispersi adalah campuran
antara fase terdispersi dengan medium pendispersi
yang bercampursecara merata. Sistem dispersi
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu suspensi, koloid
dan larutan.
a. Suspensi
Suspensi merupakan campuran heterogen antara fase terdispersi
dengan medium pendispersi. Oleh karena itu, antara fase terdispersi
dan medium pendispersi dapat dibedakan dengan jelas. Fase terdispersi
biasanya berupa padatan, sedangkan medium pendispersi berupa zat
cair. Fase terdispersi mempunyai ukuran partikel lebih besar dari 10-5
cm sehingga akan terlihat adanya endapan. Contoh campuran pasir
dengan air. Dalam campuran pasir dengan air, antara fase terdispersi
(pasir) dengan medium pendispersi (air) dapat dibedakan karena pasir
mengendap di dasar wadah.
Apabila suspensi tidak diaduk terus-menerus maka akan mengendap akibat
gaya gravitasi bumi. Oleh karena itu suspensi tidak stabil. Semakin besar ukuran
partikel tersuspensi semakin cepat pengendapan itu terjadi.
Suspensi dapat dipisahkan dengan penyaringan (filtrasi), karena ukuran partikelnya
besar maka zat-zat yang terdispersi akan tertinggal di kertas saring.
Contoh:
Air sungai yang keruh, campuran kopi dengan air, campuran air dengan pasir, dan
campuran minyak dengan air.
b. Larutan
Dalam larutan fase terdispersi dapat berupa zat padat atau cair, sedangkan
medium pendispersi berupa zat cair. Contoh larutan teh dalam air. Diameter
partikel fase terdispersi dalam larutan < 10-7 cm sehingga larutan tampak
satu fase dan homogen.
Larutan dikatakan campuran homogen karena tingkat ukuran partikelnya adalah
molekul atau ion-ion sehingga sukar dipisahkan dengan penyaringan dan sentrifuge
(pemusing).
Ukuran pertikel zat terdispersi dan medium pendispersinya hampir sama, maka
sifat zat pendispersi dalam larutan akan terpengaruh (berubah) dengan adanya zat
terdispersi.
Contoh:
Larutan gula, larutan garam, alkohol 70%, larutan cuka, spiritus, air laut, bensin, dan
udara yang bersih.
64