Page 24 - KONSEP DAN FENOMENA KUANTUM SMA/MA KELAS XII
P. 24

B. SINAR X


           A. EFEK FOTOLISTRIK
                    Sebagai kelanjutan dari topik 1, pada bagian ini kita akan
             mempelajari proses dihasilkannyasinar Xdan sifatnya.
           1. Cahaya
                    Sinar X dibangkitkan dengan perangkat seperti pada gambar
                  Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa lepas dari cahaya.
             2.1. Dua buah keping elektroda dirangkai dengan catu daya. Keping
           Cahaya matahari menjadi sumber utama kehidupan. Cahaya matahari
             pertama dengan potensial rendah (katoda) berlaku sebagai sumber
           menyebakan siang hari menjadi terang. Cahaya matahari juga digunakan
             elektron. Keping kedua dengan potensial yang lebih tinggi (anoda)
           untuk mengeringkan pakaian, hasil pertanian dan perikanan. Selain
             berlakusebagai target.
           cahaya matahari kita juga ketahui cahaya berasal dari lilin. lampu pijar,
           lampu tabung (lampu TL), LED, laser dan lainnya.

                  Salah satu sifat cahaya yang sudah kita kenal adalah bahwa cahaya
           merambat lurus. Cahaya juga dapat dipantulkan. Berdasarkan gejala ini
           Newton menyatakan bahwa cahaya adalah partikel. Apakah pandangan ini
           dapat diterima?

                  Lintasan cahaya yang lurus teramati di suatu medium. Namun
           ketika cahaya masuk ke medium yang lain, lintasannya akan berbelok
           tidak lagi seperti arah semula. Saat memasuki medium yang berbeda
           cahaya dibiaskan. Demikian pula ketika cahaya melewati celah sempit
                                       Gambar 2.1. Bagan pembangkit sinar X
           yang seorde dengan panjang gelombangnya, cahaya tersebut akan
           mengalami difraksi. Cahaya juga dapat berinterferensi, saling berpadu.
                   Pemanasan keping K akan mengakibatkan elektron pada keping terlepas
           Gejala difraksi dan interferensi ini akan menghasilkan pola gelap terang.
            dari ikatannya. Antara keping katoda (K) dan anoda (A) diberi beda
           Apakah kita pernah membayangkan bagaimana mungkin cahaya yang
            potensial yang tinggi Va dengan polaritas seperti pada gambar. Anoda lebih
           berpadu menjadikan suatu tempat gelap. Kalau kita menggunakan teori
            tinggi potensialnya dibanding katoda. Karena itu elektron akan ditarik dan
           Newton bahwa cahaya adalah partkel, maka kita akan berpandangan
            dipercepat ke arah anoda yang berlaku sebagai target dengan tenaga gerak
           bahwa perpaduan cahaya akan menyebabkan suatu tempat menjadi lebih
            sebesar
           terang. Gejala ini memang jadi membingungkan kita. Karena gejala
           semacamini, Huygen menyampaikan pendapatnya tentang cahaya yang
                         =      
                                                (2.1)
                      
                                 
                   Elektron  yang  menumbuk  target  akan  diperlambat  dan  kehilangan
            tenaga gerak.    Setiap    muatan    yang    diperlambat    akan    memancarkan
            gelombang elektromagnetik   yang   disebut   radiasi   pengereman

            (bremsstrahlung)   Dengan demikian  elektron  yang  menumbuk  target  juga
            akan  memancarkan  gelombang elektromagnetik dengan tenaga Ex sama
            dengan perubahan tenaga kinetiknya mengikuti:
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29