Page 28 - KONSEP DAN FENOMENA KUANTUM SMA/MA KELAS XII
P. 28

C.      Efek Compton


           A. EFEK FOTOLISTRIK
                    Di bagian depan kita sudah mempelajari interaksi foton dengan
             elektron yang terikat. Sekarang kita akan mempelajari gejala lain yang
           1. Cahaya
             dikenal sebagai efek Compton. Gejala ini terjadi ketika sinar X
             ditembakan pada target. Sinar X yang terhambur diamati
                  Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa lepas dari cahaya. pada
           Cahaya matahari menjadi sumber utama kehidupan. Cahaya matahari
             berbagai sudut. Hasil eksperimen hamburan sinar X ini menunjukkan
           menyebakan siang hari menjadi terang. Cahaya matahari juga digunakan
             bahwa:
           untuk mengeringkan pakaian, hasil pertanian dan perikanan. Selain cahaya
                  Sinar terhambur meliputi dua panjang gelombang
             1.
           matahari kita juga ketahui cahaya berasal dari lilin. lampu pijar, lampu
                  panjang gelombang asli (awal):   o
             2.
           tabung (lampu TL), LED, laser dan lainnya.
             3.
                  panjang gelombang lain:   s
             4.     s selalu lebih besar dari pada   o
                  Salah satu sifat cahaya yang sudah kita kenal adalah bahwa cahaya
                    s tergantung pada suduthamburan
             5.
           merambat lurus. Cahaya juga dapat dipantulkan. Berdasarkan gejala ini
           Newton menyatakan bahwa cahaya adalah partikel. Apakah pandangan ini
                    Adanya pergeseran panjang gelombang karena hamburan elastis
           dapat diterima?
             oleh elektron bebas disebut Efek Compton. Gejala seperti ini tidak
                  Lintasan cahaya yang lurus teramati di suatu medium. Namun ketika
             dijumpai pada waktu sebelumnya.
           cahaya masuk ke medium yang lain, lintasannya akan berbelok tidak lagi
                                           memahami
                                dapat
                    Untuk
                                                                                     kita
                                                                                              akan
                                                                            ini,
                                                             peristiwa
           seperti arah semula. Saat memasuki medium yang berbeda cahaya
             menggunakan konsep kuantisasi cahaya seperti pada efek fotolistrik.
           dibiaskan. Demikian pula ketika cahaya melewati celah sempit yang
             Cahaya kita pandang sebagaipartikel, foton dengan tenaga
           seorde dengan panjang gelombangnya, cahaya tersebut akan mengalami
           difraksi. Cahaya juga dapat berinterferensi, saling berpadu. Gejala difraksi
                                                (3.1)
                   E = hf
           dan interferensi ini akan menghasilkan pola gelap terang. Apakah kita
            Dan dari relativitas kita dapatkan tenaga dari partikel dengan momentum p
           pernah membayangkan bagaimana mungkin cahaya yang berpadu
            mengikuti persamaan
           menjadikan suatu tempat gelap. Kalau kita menggunakan teori Newton
           bahwa cahaya adalah partkel, maka kita akan berpandangan bahwa
                   E = pc
                                                (3.2)
           perpaduan cahaya akan menyebabkan suatu tempat menjadi lebih terang.
           Gejala ini memang jadi membingungkan kita. Karena gejala semacam ini,
            dengan
           Huygen menyampaikan pendapatnya tentang cahaya yang
            p : momentum
            c : kecepatan cahaya
            Dari kedua persamaan di atas akan dapat diperoleh nilai momentum foton
            sebesar


                   p=hf/c                       (3.3)

                   Atau

                   h= h/                        (3.4)
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33