Page 13 - E-Modul untuk Siswa
P. 13
2. Fase Folikuler/Pra-ovulasi
Pada fase ini, hipotalamus menghasilkan hormon gonadotropin yang
merangsang pembentukan Follicle Stimulating Hormone (FSH).
FSH merangsang pembentukan folikel yang mengelilingi oosit
primer hingga matang. Ovum matang yang diselubungi oleh folikel
disebut dengan folikel de Graaf. Folikel de Graaf kemudian
menghasilkan hormon estrogen yang merangsang pembentukan
endometrium. Estrogen juga mempengaruhi serviks untuk
mengeluarkan lendir yang bersifat basa.
3. Fase Ovulasi
Adanya peningkatan kadar estrogen mengakibatkan terhambatnya
pembentukan FSH sehingga hipofisis melepaskan Luteinizing
Hormone (LH). LH merangsang terjadinya ovulasi. Ovulasi biasanya
terjadi pada hari ke-14 dihitung sejak hari pertama menstruasi. Pada
saat ovulasi, oosit sekunder terlepas dari folikel.
4. Fase Luteal/Pasca-ovulasi
Pada tahap ini, LH merangsang folikel yang telah kosong menjadi
korpus luteum (badan kuning). Korpus luteum tetap menghasilkan
hormon estrogen dan progesteron. Progesteron bekerja sama dengan
estrogen memacu pembentukan endometrium. Progesteron juga
merangsang sekresi lendir pada vagina dan pertumbuhan kelenjar
susu. Hal ini berguna untuk persiapan penanaman zigot dalam uterus
setelah terjadi pembuahan (fertilisasi). Jika sampai akhir fase ini tidak
terjadi pembuahan, maka akan kembali ke fase menstruasi.
Sistem Reproduksi Manusia 6