Page 23 - Simple Minimalist Travel Magazine Cover
P. 23
SEJARAH
SEJARAH
PRASASTI
PENINGGALAN SINGHASARI
Prasasti ini dibuat untuk mengenang
pembangunan sebuah caitya (bangunan suci
atau candi pemakaman) yang didirikan
sebagai penghormatan kepada Raja
Kertanegara, raja terakhir Kerajaan
Singasari, serta para brahmana dan pejabat
tinggi yang gugur saat pemberontakan
Jayakatwang. Pembangunan caitya ini
dipimpin oleh Mahapatih Gajah Mada, yang
juga disebut sebagai mapatih jirṇnodhara.
Paruh pertama prasasti berisi pentarikhan
tanggal yang sangat rinci, termasuk posisi
benda-benda langit pada saat itu. Paruh
kedua menjelaskan maksud prasasti, yaitu
sebagai pengumuman pembangunan caitya Prasasti ini merupakan bukti penting
sinkretisme agama Hindu-Buddha pada
tersebut. Prasasti ini menyebutkan bahwa
caitya itu dibangun untuk menghormati Sri masa Singasari dan simbol penghormatan
terhadap raja dan pejabat yang gugur
Paduka Almarhum (Raja Kertanegara) yang
telah bersatu dengan Siwa-Buddha, serta dalam mempertahankan kerajaan. Caitya
yang dibangun berfungsi sebagai tempat
para brahmana dan pejabat yang gugur
bersama beliau pemakaman atau pendharmaan.
Konteks sejarah:
Prasasti ini dibuat setelah runtuhnya
Kerajaan Singasari dan merupakan bagian
dari upaya penerusnya, yaitu Majapahit,
untuk mengenang dan melanjutkan warisan
Singasari. Gajah Mada, sebagai mahapatih
Majapahit, berperan penting dalam
pembangunan dan pelestarian warisan
tersebut.
SINGHAEXPLORE 18