Page 102 - TOKSOPLASMOSIS-pada-Hewan
P. 102

suspensi yang terdiri dari 10 % jaringan dan 90 % NaCl. Setelah itu
            diinokulasikan  ke  enam  mencit  secara  peritoneal  dengan  masing-
            masing mendapat 1 ml. Pada hari berikutnya dapat dilakukan
            reinokulasi dengan dosis 1 ml. Perubahan-perubahan yang ada pada

            hewan percobaan tersebut harus diamati setiap hari. Apabila hewan
            tersebut menjadi tidak sakit pada hari ke 6, maka segera diambil satu
            tetes dari cairan intraperitonealnya dan langsung dibuat preparat
            apus dengan dilakukan pengecatan  Giemsa untuk mendeteksi
            kemungkinan parasit yang ada.

                 Diagnosa laboratoris pada toksoplasmosis, pada umumnya
            dilakukan secara serologis untuk mendeteksi adanya IgM dan IgG.
            Namun demikian, diagnosa ini memiliki kelemahan, yaitu dengan
            terdeteksinya IgM, tidak berarti dapat mendeteksi toksoplasmosis
            secara dini, karena IgM pada infeksi akut primer, baru akan muncul
            sekitar seminggu setelah ifeksi terjadi dan pada reinfeksi IgM justru
            tidak muncul. Selain itu, dengan adanya IgG-nya di dalam serum

            penderita tidak dapat untuk menentukan toksoplasmosis stadium
            infektif, terutama bila titer IgG rendah (Desmonts et al., 1981).





























                                                  Toksoplasmosis pada Hewan  93
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107