Page 161 - TOKSOPLASMOSIS-pada-Hewan
P. 161
per hari untuk satu bulan. Akan tetapi, pengobatan ini memiliki efek
samping, yaitu dapat menyebabkan leukopenia dan trombositopenia,
karenaya tambahan asam folat dan yeast selama pengobatan
sangat dianjurkan. Obat lain seperti Trimetoprim juga efektif
untuk pengobatan toxoplasmosis tetapi trimetoprim masih kalah
efektifitasnya jika dibandingkan dengan yang lain seperti kombinasi
antara pyrimethamine dan trisulfapyrimidine.
Spiramycin juga merupakan obat yang dapat dipilih, walaupun
dianggap kurang efektif tetapi efek samping Spiramycin paling ringan
dibanding pengobatan sebelumnya. Dosis pemberian Spiramycin
yang dianjurkan adalah 2 - 4 gr per hari yang di bagi dalam 2 atau 4
kali pemberian (wiki.isikhnas.com).
Terapi untuk hewan yang menderita toksoplasmosis dapat
dilakukan dengan memberikan preparat Sulfonamid. Untuk mencegah
terjadinya kasus abortus pada domba dan kambing, hewan tersebut
perlu dijauhkan dari kucing, terutama kucing liar yang berkeliaran
di kandang dan ruangan untuk penyimpanan pakan atau minum.
Pada kasus yang berat dan mengancam hewan-hewan ternak yang
masih muda, maka perlu diberikan setiap hari Monensin 16 mg pada
masing-masing hewan. Untuk menghindari efek toksik yang mungkin
muncul dari Monensin tersebut, pemberian sebaiknya tidak lebih dari
30 mg/kg pakan.
Produksi oosista pada kucing dapat dikurangi dengan pengobatan
kombinasi sulfadiazin 120 mg/kg berat badan dan pyrimitamin 1
mg/kg berat badan. Sulfadiazin dan pyrimetamin termasuk inhibitor
kompetitif dari vitamin asam folat. Kombinasi keduanya dianjurkan
untuk pengobatan toksoplasmosis, karena memiliki efek sinergi bila
digunakan bersama (Frenkel, 1990). Kombinasi kedua obat tersebut
efektif untuk menghancurkan pseudosista atau sista semu dan efektif
pada stadium proliferatif (Soulsby, 1982).
152 Toksoplasmosis pada Hewan