Page 11 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 11

Pemikiran Agraria Bulaksumur
                Mengenai masih sedikitnya kajian atas pemikiran sarjana
            Indonesia (oleh sarjana Indonesia sendiri), bisa dikemukakan
            beberapa sebab kenapa hal itu bisa terjadi. Pertama, hanya sedikit
            sarjana Indonesia yang mencoba membangun pemikirannya
            sendiri. Sudah menjadi kelaziman, bahwa kebanyakan sarjana,
            termasuk mereka yang menyandang gelar guru besar, lebih suka
            memposisikan diri sebagai penjaja pengetahuan-konvensional.
            Jika mereka menjadi guru, mereka memang hanya mengajar
            dengan cara delivery of stocks. Ini menyebabkan sumber pemikiran
            baru yang bisa digali menjadi langka. Mengenai hal ini, Arief
            Budiman, seorang intelektual kesohor di Indonesia, dalam sebuah
            kesempatan, misalnya, pernah mengejek dirinya sendiri sebagai
            “intelektual pengecer”, sebuah pengakuan terhadap minimnya
            kontribusi pengembangan keilmuan yang pernah ditunai-
            kannya.
                Kedua, tidak adanya apa yang disebut peer-group dalam dunia
            kesarjanaan di Indonesia. Hal ini telah menyebabkan absennya
            kebiasaan untuk saling mengkaji dan mengomentari pemikiran
            para kolega di kalangan sarjana Indonesia. Sehingga, gagasan
            penting apapun (termasuk juga yang “tidak-penting”) yang
            pernah dihasilkan pada akhirnya akan selalu menguap seiring
            waktu, atau hanya akan bertahan selama penggagasnya masih
            hidup. Tapi yang lebih fatal dari tidak adanya peer-group pada
            sebuah lingkungan akademik adalah pada akhirnya tak ada
            gagasan yang pernah benar-benar teruji di lingkungan bersang-
            kutan. Gagasan yang pernah dicetuskan hanya akan beredar di
            kalangan para pendukungnya dan tak akan mendapatkan tang-
            gapan yang berarti dari mereka yang tak menyepakatinya. Dalam
            dunia semacam itu tak ada baku dalih dan pertukaran gagasan
            yang bisa mengenali kekuatan dan kelemahan sebuah gagasan.

            x
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16