Page 8 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 8

Kata Pengantar
               dikritisi tak hanya dari temuan-temuan empirisnya melainkan
               juga dari bingkai konseptual beserta kerangka metodologis yang
               dibangunnya. Semua proses tersebut diarahkan pada memupuk
               pengembangan jejaring, pengalaman, dan menajamkan daya ana-
               lisis atas persoalan-persoalan aktual keagrariaan yang kese-
               luruhannya penting dalam penyiapan dan pengembangan kader-
               kader birokrasi agraria yang terdidik dan handal di lingkungan
               kampus.
                   Perkembangan mutakhir yang kini sedang dijalani oleh
               STPN adalah berupaya untuk memprakarsai penerbitan karya-
               karya ilmiah yang membedah perjalanan intelektual para penulis/
               pemikir (agraria)-nya di Indonesia, utamanya di Bogor  dan
               Yogyakarta, untuk kemudian memastikan adakah mereka mem-
               bangun mazhab intelektual (school of thought). Semua itu bergerak
               atas dorongan turut mencari celah upaya pribumisasi atas ilmu-
               ilmu sosial, khususnya menyangkut pokok persoalan agraria,
               sehingga diharapkan dapat memberikan  kontekstualisasi dan
               arah penelitian yang lebih aktual, fundamental, dan tajam.
                   Tentu ada prasyarat yang perlu didalami dalam proses terse-
               but, guna memastikan:
               1. Adanya kerangka kelembagaan;
               2. Adanya sosok intelektual yang kharismatik
               3. Adanya Manifesto (akademis)
               4. Adanya Paradigma Baru
               5. Adanya jurnal atau media apapun sebagai outlet pemikiran
               6. Adanya epistemic community, yang menunjukkan penting-
                 nya aktor-aktor dalam membentuk wacana dan kabijakan
                 program pemerintah. Dalam kaitan itu ia menunjukkan
                 pentingnya  systematic condition dan domestic pressure yang
                 mempengaruhi state action.

                                                                   vii
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13