Page 6 - 17-kisah-penuh-hikmah
P. 6

Kisah indah Ibnu Hajar dengan Seorang Yahudi


                       Ibnu Hajar rahimahullah dulu adalah seorang hakim besar Mesir di masanya. Beliau
               jika pergi ke tempat kerjanya berangkat dengan naik kereta yang ditarik oleh kuda-kuda atau
               keledai-keledai dalam sebuah arak-arakan.

                       Pada suatu hari beliau dengan keretanya melewati seorang yahudi Mesir. Si yahudi itu
               adalah  seorang  penjual  minyak.  Sebagaimana  kebiasaan  tukang  minyak,  si  yahudi  itu
               pakaiannya kotor. Melihat arak-arakan itu, si yahudi itu menghadang dan menghentikannya.

               Si yahudi itu berkata kepada Ibnu Hajar:

               “Sesungguhnya Nabi kalian berkata:

               ِ GِHIَKْMا ُPQRَSَو ِUِVْWُXْMا ُUْYِZ Iَ[ْ\]^Mا


               ” Dunia itu penjaranya orang yang beriman dan surganya orang kafir. ” (HR. Muslim)

                       Namun  kenapa  engkau  sebagai  seorang  beriman  menjadi  seorang  hakim  besar  di
               Mesir, dalam arak-arakan yang mewah, dan dalam kenikmatan seperti ini. Sedang aku -yang
               kafir- dalam penderitaan dan kesengsaran seperti ini.”

                       Maka  Ibnu  Hajar  menjawab:  “Aku  dengan  keadaanku  yang  penuh  dengan
               kemewahan  dan  kenimatan  dunia  ini  bila  dibandingkan  dengan  kenikmatan  surga  adalah
               seperti  sebuah  penjara.  Sedang  penderitaan  yang  kau  alami  di  dunia  ini  dibandingkan
               dengan yang adzab neraka itu seperti sebuah surga.”


                       Maka si yahudi itupun kemudian langsung mengucapkan syahadat: “Asyhadu anla
               ilaha illallah. Wa asyhadu anna Muhammad rasulullah,” tanpa berpikir panjang langsung
               masuk Islam.


                       Subhanallah,  sangat  menakjubkan  hadits  Rosulullah  shallallahu  ‘alaihi  wa  sallam
               dalam kisah ini…


               Bahan Renungan:

               Imam An-Nawawi menjelaskan hadits ini: “Dunia itu penjaranya orang yang beriman dan
               surganya orang kafir.”


               ْ `ِaِb cQَKُV ، PَهوُGْKَXْMاَو PَVQGَgُXْMا تاَiَjQkMا ْUِV Iَ[ْ\]^Mا lِH عiُRْXَV نiُYْoَV UِVْWُV ّqُآ Qنَأ ُtIَRْ`َV َتIَV اَذِvَH ، PQwIQkMا تIَxIQyMا ِq
                    d
               [ِ`QRMا ْUِV ُzَM {َMIَ`َ| zQMا Q^َxَأ IَV {َMِإ َ~َdَْ\اَو ، اَ€َه ْUِV َحاَGَ‚ْZِا نIَƒْ]RMا ْUِV PَƒِMIَ„ْMا Pَ…اQGMاَو ، †ِ‡اQ^Mا †.  ْUِV ُzَM IَXQ\ِvَH GِHIَKْMا IQVَأَو
                             d
                                                          d
                †ِ‡اQ^Mا باَ€َ`ْMا {َMِإ َرIَŠ َتIَV اَذِvَH ، ِتIَƒ‹ŒَRُXْMIِb tGِ^ْKَ|َو z‚Qِw َŽَV Iَ[ْ\]^Mا lِH َqQƒَ… IَV َِMَذ، وَََIء اMْ’َbَ^ .



               “Maknanya  bahwa  setiap  mukmin  itu  dipenjara  dan  dilarang  di  dunia  ini  dari
               kesenangan-kesenangan  dan  syahwat-syahwat  yang  diharamkan  dan  dibenci.  Dia
               dibebani untuk melakukan ketaatan-ketaatan yang terasa berat. Jika dia meninggal dia


                                                            6
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11