Page 21 - BAHAYA GHIBAH
P. 21

Bencana Ghibah


           Dan  orang-orang  yang  menjauhkan  diri  dari  (perbuatan  dan

           perkataan) yang tiada berguna (Al-Mu’minun :3)
           Bahkan  sangat  dianjurkan  bagi  seseorang  yang  mendengar

           saudaranya  dighibahi  bukan  hanya  sekedar  mencegah  ghibah
           tersebut  tetapi  untuk    membela     kehormatan  saudaranya
           tersebut,  sebagaimana  sabda  Rosulullah  Shallallahu  ‘alaihi  wa

           Salam:
                ﺭﺎﻟﺍ ﻪﻬِﺟﻭ ُﷲﺍ ﺩﺭ  , ِ ﻪﻴِﺧﹶ ِﺽﺮِﻋ ﻦﻋ ﺩﺭ ﻦﻣ  :  ﹶﻝﺎﹶﻗ       ﻲِﻟﺍ ِﻦﻋ     ِﺀﺍﺩﺭﺪﻟﺍ ﻲِﹶ ﻦﻋ
                                                                      ﺑ
                                                                       ﺃ
              ﻨ
                              ﺃ
                                                      ﺒ   ِ
                                                       ﻨ
           Dari  Abu  Darda’  Radhiyallahu  ‘anhu  berkata  :  Nabi  Shallallahu
           ‘alaihi  wa  Salam  bersabda  :  Siapa  yang  mempertahankan
           kehormatan  saudaranya  yang  akan  dicemarkan  orang,  maka
           Allah akan menolak api neraka dari mukanya pada hari kiamat.   21

           Dan  demikinlah  pengamalan  para  salaf  ketika  ada  saudaranya

           yang  dighibahi  mereka  membelanya,  sebagaimana  dalam
           hadits-hadits berikut :
                                               ﺒ
           ﹶﻝﺎﹶﻘﹶﻓ ؟ِﻢﺸﺧﺪﻟﺍ ﻦﺑ ﻚِﻠﻣ ﻦﻳﹶ ﺃ  :  ﹶﻝﺎﹶﻘﹶﻓ ﻲﱢﺼ ﻳ     ﻲِﻟﺍ ﻡﺎﹶﻗ  :  ﹶﻝﺎﹶﻗ      ٍ ﻚِﺎﻣ ِﻦﺑ ﹶﻥﺎﺘِﻋ ﻦﻋ
                                       ﻠ
                                                                       ﺒ
                                                                ﻟ
                                                ﻨ
                                                                 ﻨ
                                      ﻨ
                                              ﻟ  ,
                                                                     ﻟ
                                                          ﻳ
                             ﺗ
                         ﻟ
                  ﺗ
                                     ﺒ
           ﹶﻝﺎﹶﻗ    ﺪﹶﻗ ﻩﺍﺮ ﹶﻻﹶ ﺃ  ,  ﻚِﺍﹶﺫ ﹾﻞﹸﻘ ﹶﻻ  :    ﻲِﻟﺍ ﹶﻝﺎﹶﻘﹶﻓ   ﻪﹶﻮﺳﺭ ﻭ َﷲﺍ ﺐِﺤ ﹶﻻ  ,  ﻖِﻓﺎﻣ ﻚِﺍﹶﺫ  :  ﹲﻞﺟﺭ
                                                                  ﻳ
             ﺘ
           ﻲِﻐﺒ ُﷲﺍ ﱠﻻِ ﻪِِ ﹶﻻ ﹶﻝﺎﹶﻗ ﻦﻣ ِﺭﺎﱠﺍ ﻰﹶﻠﻋ ﻡﺮﺣ ﺪﹶﻗ َﷲﺍ ﱠﻥِﻭ   ِ ﷲﺍ ﻪﺟﻭ ﻚِ ﻟ ﺍﹶﺬِ ﺪﻳِﺮ ُﷲﺍ ﱠﻻِ ﻪِِ ﹶﻻ
                                                                          ﺇ
                                                                         ﻟ
                                                                       ﺇ
                                                              ﺑ
                      ﺇ
                     ﻟ
                                                 ﺇ
                   ﺇ
              ﻳ
                                 ﻟ
                                                                          ﻟ
                                                                   ِ ﷲﺍ ﻪﺟﻭ ﻚِﺍﹶﺬِ ﺑ

           21  (Riwayat At-Tirmidzi 1931 dan Ahmad 6/450, berkata Syaikh Salim Al-Hilali : “Shohih
           atau hasan”)

                                           20
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26