Page 21 - C:\Users\User\Documents\Flip PDF Corporate Edition\E-Modul Fadlu (1)\
P. 21
Selat ini menghubungkan Samudera Hindia dengan
Samudera Pasifik, sehingga menjadi rute utama bagi
kapal-kapal yang mengangkut berbagai barang
dagangan, seperti rempah-rempah, emas, sutra,
keramik, dan komoditas berharga lainnya. Dengan
mengontrol Selat Malaka, Sriwijaya tidak hanya
meraih keuntungan ekonomi yang besar, tetapi juga
memperluas pengaruh politik dan budayanya di
kawasan Asia Tenggara (Sulistiyono, 2016).
Penguasaan atas jalur perdagangan ini
memungkinkan Sriwijaya untuk memperluas
pengaruhnya ke berbagai wilayah penting di Asia
Tenggara, seperti Semenanjung Malaya, Thailand
Selatan, Kalimantan, dan Jawa Barat.
Selain itu, letaknya yang sangat strategis
menjadikan Sriwijaya sebagai pusat interaksi
budaya dan agama, di mana para pedagang serta
cendekiawan dari berbagai negara saling bertukar
ilmu dan tradisi. Sebagai hasilnya, Sriwijaya tidak
hanya berkembang sebagai kekuatan ekonomi dan
politik, tetapi juga menjadi pusat pembelajaran
agama Buddha yang terkenal, menarik pelajar dan
biksu dari India, Tiongkok, serta berbagai wilayah
lainnya.
21