Page 28 - C:\Users\User\Documents\Flip PDF Corporate Edition\E-Modul Fadlu (1)\
P. 28

Sebagai  kerajaan  maritim  yang  memiliki  posisi  strategis,
        Sriwijaya  berperan  penting  dalam  perdagangan  internasional

        pada  masanya.  Lokasinya  yang  berada  di  jalur  pertemuan
        perdagangan  antara  India,  Tiongkok,  dan  Timur  Tengah
        memungkinkannya  untuk  mengontrol  serta  memonopoli
        (Purba  &  Darmadi,  2022)  arus  perdagangan  rempah-rempah,
        emas, dan berbagai komoditas lainnya di kawasan tersebut.
          Sriwijaya  juga  membangun  jaringan  perdagangan  dengan
        berbagai  wilayah,  seperti  India,  Burma,  Kalimantan,  Siam,
        Kamboja, Tiongkok, Filipina, Persia, dan Arab. Selain itu, armada
        laut  yang  kuat  dimanfaatkan  untuk  menjaga  wilayah  dari
        ancaman  serangan  serta  mengawal  kapal-kapal  dagang  yang
        melintasi  perairan  Nusantara.  Kebijakan  ini  memberikan  rasa
        aman serta perlindungan bagi para pedagang yang berdagang di
        wilayah Sriwijaya (Triwahyuni et al., 2022).
          Kerajaan  ini  berkembang  menjadi  pusat  perdagangan  di  Asia
        Tenggara  sekaligus  menjadi  tempat  persinggahan  bagi  para
        pelaut  yang  melakukan  transaksi  jual  beli  dalam  perjalanan
        antara  Tiongkok  dan  India.  Sriwijaya  juga  menerapkan  sistem
        pembayaran upeti atau pajak bagi kapal dagang yang memasuki

        wilayahnya (Rahim, 2021). Dengan mengendalikan Selat Malaka
        dan  Selat  Bangka,  kerajaan  ini  dapat  mengawasi  jalur
        perdagangan  utama,  menarik  lebih  banyak  pedagang,  dan
        mencapai kesuksesan dalam bidang ekonomi.














                                                                               28
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33