Page 19 - Minyak Bumi dan Energi Alternatif
P. 19
B. Efek Rumah Kaca
Rumah kaca merupakan suatu bangunan yang biasanya digunakan untuk bercocok
tanam. Bangunan ini memiliki kemampuan menangkap panas matahari sehingga dapat
menghangatkan bagian dalam rumah kaca tersebut saat musim dingin. Dengan demikian
kaca tersebut dapat disamakan dengan gas-gas yang ada di atmosfer dan rumah kaca
disamakan dengna gambaran bumi. Pembakaran sempurna bahan bakar fosil yang
dihasilkan oleh pembakaran kendaraan, pabrik dan lain sebagainya menghasilkan gas
CO yang tak berwarna, tak berbau, mudah larut dalam air, meneruskan maahari
2
gelombang pendek, tetapi menahan pantulan energi matahari gelombang panjang (sinar
inframerah). Lapisan yang mengandung gas rumah kaca tersebut memiliki sifat dapat
ditembus oleh sinar matahari tetapi tidak dapat memantulkannya kembali ke udara,
sehingga sinar matahari tersebut terperangkap.
Sinar matahari yang terperangkap akan menyebabkan kenaikan suhu pada bumi. Jika
hal ini terus menerus terjadi maka suhu bumi akan mengalami peningkatan suhu setiap
tahunnya. Peningkatan suhu ini akan mengakibatkan perubahan iklim, mencairkan es di
kutub, perubahan siklus hidup flora dan fauna dan lainnya.
Sumber: studiobelajar.com
Gambar 3.2 Ilustrasi Efek Rumah Kaca
C. Hujan Asam
Hujan asam merupakan peristiwa hujan yang memiliki pH rendah, yakni 4,2 sampai
4,4 yang korosif atau dapat mengikis partikel lain. Peristiwa ini terjadi karena adanya
pencampuran gas sulfur dioksida dengan gas nitrogen dioksida yang bereaksi dengan
uap air di atmosfer. Hujan asam juga biasa dikenal sebagai hujan yang mengandung
endapan asam, yaitu kandungan sulfur (SO ) dan nitrogen oksida (NO ) yang terbawa
x
2
udara, kemudian menyebar pada atmosfer. Penyebab paling sering terjadinya hujan
asam adalah pembakaran bahan bakar fosil, misalnya pembakaran di pusat pembangkit
listrik, kendaraan bermotor, atau hal lainnya yang juga menyebabkan pemanasan global.
Minyak Bumi dan Energi Alternatif 14