Page 11 - Modul 1 Data & Penyajian Data
P. 11

2) Data Kontinu
                     Masalah Realistik!

                     Seorang mahasiswa keperawatan ingin meneliti tentang hubungan pola makan
                     dan tingkat obesitas siswa SD. Untuk mengukur tingkat obesitas tersebut akan
                     diukur berat badan dan tinggi badan siswa. Hasil pengukuran berat badan 5 orang
                     siswa yang menjadi subjek penelitian yaitu: 30,50 kg, 27,85 kg, 40,15 kg, 43,40
                     kg, 24,30 kg.

                     Masalah  realistik  di  atas  merupakan  contoh  data  yang  disajikan  secara
                     kontinu.  Data  umumnya  berupa  data  yang  diperoleh  dari  hasil
                     pengukuran.  Data  berupa  rentang  dan  tidak  dapat  dicacah  satu-satu.
                     Sebagai contoh, data hasil pengukuran tinggi badan 100 orang siswa dapat
                     dalam rentang 160 sampai 170. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa data
                     kontinu adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran.
                  Contoh:
                     ▪  Tinggi badan, misalnya: 145,60 cm, 167,20 cm
                     ▪  Suhu tubuh, misalnya: 36,02 C, 37,20 C, 36,70 C
                                                                     0
                                                            0
                                                   0
                     ▪  Data panjang tali, misalnya: 3,5 meter, 20,5 cm, 3,04 meter.

                  c.  Jenis Data berdasarkan Skala Pengukuran
                  1)  Data Nominal
                     Data  nominal  biasanya  digunakan  untuk  mengklasifikasi  suatu  objek,
                     individual, ataupun kelompok. Data nominal bersifat tetap yang dapat
                     berupa dikatomi atau lebih. Data memiliki kedudukan yang bersifat sejajar
                     atau tidak dapat diurutkan atau ditentukan terbesar atau terkecil. Data
                     nominal bersifat setara antara data satu dengan data yang lainnya dan
                     tidak dapat diurutkan.
                  Contoh:
                     ▪  Jenis Kelamin (laki-laki dan perempuan)
                        Data  jenis  kelamin  merupakan  contoh  data  nominal  dimana  data
                        tersebut  hanya  terdiri  dari  dua,  yaitu:  Laki-laki  dan  perempuan.
                        Penulisan laki-laki dan perempuan tidak dapat diurutkan. Dalam analisis
                        statistik untuk menganalisis data berdasarkan jenis kelamin umumnya
                        digunakan dalam bentuk angka, misalnya: 1= laki-laki, 2= Perempuan.
                        Angka satu ataupun dua dapat digunakan simbol untuk perempuan dan
                        begitupun sebaliknya.





                                                Pengantar Statistik dan Penyajian Data   11
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16