Page 28 - C:\Users\ameli\OneDrive\
P. 28
Konteks Dalam Ilmu Kimia
Dalam ilmu kimia beberapa hal berikut dapat dikaitkan :
a. Penggunaan kain katun sebagai bahan pembuatan batik, di mana
kain katun ini terdiri dari serat selulosa homopolisakarida (1
monosakarida) linier yang tidak bercabang yang terdiri dari
glukosa dengan ikatan β (1,4) glikosida dengan struktur kimia
berikut :
Gambar. Struktur kimia
selulosa
b. Proses pewarnaan pada batik dapat dikaitkan dengan materi
kimia yaitu larutan. Melalui proses ekstraksi bahan – bahan
pewarna alami seperti kunyit untuk mengambil tanin diperlukan
pelarut organik seperti etanol atau aseton untuk mengekstraksi
senyawa – senyawa pewarna dari bahan baku.
c. Mengekstraksi senyawa pewarna dari tanaman melibatkan
perubahan energi dalam proses termokimia. Sebagai contoh,
memanaskan akar mengkudu dalam air untuk menghasilkan
warna merah meningkatkan energi kinetik molekul-molekul
dalam sistem (akar mengkudu dan pelarut), yang kemudian
menyebabkan pelepasan panas ke lingkungan sekitarnya. Reaksi
pemanasan akar mengkudu untuk pewarna alami biasanya
dikategorikan sebagai proses eksotermis, di mana energi panas
dilepaskan ke lingkungan selama proses ekstraksi pewarna.
d. Pada proses pelorodan batik biasanya dibantu dengan
penggunaan sabun atau deterjen di mana sabun sendiri bersifat
basa dan untuk mempercepat proses pelorodan seringkali
ditambahkan natrium karbonat atau soda ash (Na CO ). Natrium
2
3
karbonat (Na₂CO₃), juga dikenal sebagai soda abu atau soda ash
,
adalah garam yang berasal dari asam karbonat (H₂CO₃) dan
natrium hidroksida (NaOH).
19