Page 43 - Buku Elektronik Kesetimbangan Kimia
P. 43
Buku Kimia SMA IX Berkonteks Lingkungan
2. Pembuatan Asam Sulfat (H2SO4)
Asam sulfat merupakan salah satu bahan kimia yang banyak digunakan, baik di
laboratorium industri Penggunaan utama asam sulfat di indan adalali seliigai bahan baku
pembuatan pupuk, di antaranya pupil perfosfat dan amonium wilfat Dalam industri, asam sulfat
digunakan sebagai bahan baku pembuatan asam klorida, asam nitrat, garam sulfat, detergen, cat
pewarna, plastik, akumulator (aki), bahan peledak, dan obat-obatan.
Asam sulfat dihasilkan secara besar-besaran dengan proses kontak. Pada pembuatan
asam sulfat menurut proses kontak, bahan yang dipakai adalah belerang murni yang dibakar di
udara, dengan reaksi berikut.
S (s) + O2 (g) → SO2 (g)
SO2 yang terbentuk di oksidasi di udara dengan memakai katalisator. Reaksinya
merupakan reaksi kesetimbangan.
2 SO2 (g) + O2 (g) ⇄ 2 SO3 (g)
Seperti pada pembuatan NH3, untuk mendapatkan hasil SO3 dalam jumlah besar,
pembuatanya harus dilakukan pada temperatur rendah dan tekanan tinggi, agar kesetimbangan
bergeser ke arah SO3. Akan tetapi, reaksi tidak dapat berlangsung dalam temperatur rendah.
Reaksi baru dapat berlangsung pada temperatur 400 ˚C.
Dengan menggunakan katalis vanadium pentaoksida (V2O5), reaksi berlangsung dengan
baik, yaitu 98% sem[urna dan tidak memerlukan tekanan tinggi. Pada waktu sebelumnya,
katalis platina (Pt) pernah digunakan. Akan tetapi, ternyata platina tersebut teracuni dan
menjadi tidak aktif.
Belerang trioksida (SO3) dicampur dengan asam sulfat padat (H2SO4), sehingga
diadsorbsi oleh asam tersebut membentuk asam pirosulfat (H2S2O7) yang disebut juga dengan
nama oleum, dengan reaksi berikut.
SO3 (g) + H2SO4 (l) ⇄ H2S2O7 (l)
Asam pirosulfat itu diubah menjadi asam sulfat dengan menambahkan air, dengan reaksi
berikut.
H2S2O7 (l) + H2O (l) ⇄ 2 H2SO4 (l)
Asam yang dihasilkan dari proses itu adalah 100%. Skema proses kontak dapat dilihat
pada Gambar 3.3 dan 3.4 berikut.
Kesetimbangan Kimia 36