Page 14 - LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
P. 14

KUNCI JAWABAN




                                                         ARTIKEL 1


                 1.  Mengapa  pemeriksaan  DNA  dapat  menjadi  faktor  pendukung  bagi  petugas  forensik
                     dalam mengidentifikasi seorang mayat?

                     Jawaban :

                     Hampir semua sampel biologis tubuh dapat digunakan untuk sampel tes DNA, tetapi

                     yang  sering  digunakan  adalah  darah,  rambut,  usapan  mulut  pada  pipi  bagian  dalam

                     (buccal swab), dan kuku. Untuk kasus-kasus forensik, sperma, daging, tulang, kulit, air
                     liur atau sampel biologis apa saja yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP)

                     dapat dijadikan sampel tes DNA.


                     DNA yang biasa digunakan dalam tes ada dua yaitu DNA mitokondria dan DNA inti sel.
                     Untuk tes DNA, sebenarnya sampel DNA yang paling akurat digunakan dalam tes adalah

                     DNA inti sel karena inti sel tidak bisa berubah. DNA dalam mitokondria dapat berubah
                     karena berasal dari garis keturunan ibu yang dapat berubah seiring dengan perkawinan

                     keturunannya. Sebagai contoh untuk sampel sperma dan rambut. Paling penting diperiksa
                     adalah kepala spermatozoanya karena didalamnya terdapat DNA inti, sedangkan untuk

                     potongan rambut yang paling penting diperiksa adalah akar rambutnya. Tetapi karena

                     keunikan dari pola pewarisan DNA mitokondria menyebabkan DNA mitokondria dapat
                     dijadikan  sebagai  marka  (penanda)  untuk  tes  DNA  dalam  upaya  mengidentifikasi

                     hubungan kekerabatan secara maternal.


                 2.  Bagaimanakah proses identifikasi DNA tersebut?
                     Jawaban :


                     Tahapan dan Identifikasi DNA

                   1.  Dilakukan isolasi untuk mendapatkan sampel DNA. Bahan kimia yang biasa digunakan

                       untuk  isolasi  adalah  Phenolchloroform  untuk  isolasi  darah  dan  Chilex  untuk

                       mengisolasi barang bukti berupa rambut.
                   2.  Tahapan selanjutnya adalah sampel DNA dimasukkan kedalam mesin PCR.

                   3.  Selanjutnya kopi urutan DNA akan dikarakterisasi dengan elektroforesis untuk melihat
                       pola pitanya. Karena urutan DNA setiap orang berbeda maka jumlah dan lokasi pita
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19