Page 24 - E-BOOK DIEDIT KE 2
P. 24

Pusat  Penelitian  Oseanografi  dan  Pusat  Penelitian  Kependudukan  LIPI  merilis  hasil  studi
               terkait ‘Dampak PSBB dan WFH Terhadap Sampah Plastik di kawasan JABODETABEK’
               yang  dilakukan  melalui  survei  online  pada
               tanggal  20  April-5  Mei  2021.  Hasil  survei
               menunjukkan      bahwa     mayoritas    warga
               Jabodetabek  melakukan  belanja  online  yang
               cenderung  meningkat.  Dari  yang  sebelumnya
               hanya  1  hingga  5  kali  dalam  satu  bulan,
               menjadi 1 hingga 10 kali selama PSBB/WFH.
               Begitu  pula  dengan  penggunaan  layanan
               delivery  makanan  lewat  jasa  transportasi
               online. Padahal, 96% paket dibungkus dengan      Video 7. Tumpukan sampah di masa pandemi
               plastik yang tebal dan ditambah dengan bubble           Covid-19
               wrap.  Selotip,  bungkus  plastik,  dan bubble   Sumber: https://youtu.be/ZhWJ_LoRBqI
               wrap merupakan  pembungkus  berbahan  plastik  yang  paling  sering  ditemukan.  Bahkan  di
               kawasan  Jabodetabek,  jumlah  sampah  plastik  dari  bungkus  paket  mengungguli  jumlah
               sampah plastik dari kemasan yang dibeli.

               Akibatnya Banyak limbah pemukiman dikawasan Jabodetabek dipenuhi sampah plastik yang
               bercampur dengan limbah domestik (rumah tangga). Limbah tersebut berupa sampah organik
               dan  anorganik.  Sampah  organik  seperti  sisa  sayuran,  buah-buahan,  dan  daun-daunan  yang
               sudah  membusuk.  Sedangkan  sampah  anorganik  seperti  plastik  mengandung  bahan  kimia
               berbahaya  seperti:  dioksin,  Hexachlorobenzene  (HCB),  klorin,  timbal  (Pb),  merkuri  (Hg),
               seng  (Zn).  asenik  (As),  dan  lain  –  lain  dikarenakan  sulitnya  plastik  untuk  diuraikan
               bersamaan  dengan  mikroorganisme. Plastik  memerlukan  waktu  sekitar  100  tahun  bahkan
               hingga 500 tahun, agar dapat terurai secara sempurna bersamaan dengan tanah.

               Namun,  kesadaran  masyarakat  belum  dibarengi  dengan  aksi  nyata.  “Hanya  separuh  dari
               warga yang memilah sampah untuk didaur ulang. Hal ini berpotensi meningkatkan sampah
               plastik dan menambah beban tempat pembuangan akhir selama PSBB/WFH,” ujar peneliti
               Pusat Penelitian Oseonografi LIPI, Intan Suci Nurhati. Intan mengajak setiap individu untuk
               melakukan  aksi  nyata  dalam  mengurangi  sampah  plastik  selama  PSBB/WFH.

               hal  ini  berdampak  terhadap  makhluk  hidup  dan  lingkungan  sehingga  perlu  mendapat
               perhatian yang serius, karena adanya limbah yang mencemari lingkungan akan mengganggu
               keseimbangan ekosistem dan pH tanah. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengkajian khusus.
               http://lipi.go.id/berita/peningkatan-sampah-plastik-dari-belanja-online-dan-delivery-selama-
               psbb/22037



















                                                       Ilmu Pengetahuan Alam Semester II | 17
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29