Page 55 - umipdf
P. 55
Shalat merupakan tolok ukur kadar ke imanan seseorang.
Karenanya, ia mengajak umat Muslim agar bersungguh-sungguh
melaksanakan shalat. Orang yang beriman adalah mereka yang khusyuk
dalam shalat, kekhusyukan ketika shalat merupakan standar keimanan
seseorang. Ia menilai, fenomena saat ini, yakni banyak Muslim tidak
khusyuk ketika shalat. Padahal, melaksanakan shalat sesuai dengan
standar diyakini akan menyelamatkan dunia dan akhirat.Karenanya, umat
Islam harus mengusahakan khusyuk ketika menghadap Allah.Dengan
begitu, amalannya akan diterima dan diridhai oleh Allah. Sehingga,
keimanan benar-benar tumbuh di hati setiap individu.Pohon iman yang
benar tumbuh di hati, khusyuk selalu dominan dalam hidupnya. Itu
namanya pohon iman yang tumbuhnya benar.
2
Shalat Menjauhkan Diri Dari Perbuatan Keji dan Mungkar
Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza'iri di dalam Kitab Minhajul Muslim
menjelaskan soal hikmah mengerjakan sholat. Ulama yang pernah
menjadi pengajar tetap di Masjid Nabawi, Madinah itu mengatakan
bahwa salah satu hikmah mengerjakan sholat mencegah perbuatan keji
dan munkar.
Hal itu sebagaimana difirmankan Allah SWT dalam Surat Al-
Ankabut ayat 45 :
Ibnu Katsir mengatakan bahwa dalam sholat itu mengandung tiga
perkara yang mendorong seseorang untuk selalu mengerjakan
kebajikan. Tiga perkara yang dimaksud adalah khlas, khusyuk, dan
zikrullah (mengingat Allah).Ikhlas artinya mendorong untuk mengerjakan
perkara baik, khusyuk sebagai pencergah diri dari mengerjakan perbuatan
mungkar, dan zikrullah yang dilakukan dengan membaca Al Quran dalam
mengaplikasikan amar makruf. Shalat sempurna adalah shalat dengan
kriteria di atas, shalat yang dilakukan dengan memenuhi syarat, rukun
dan ketentuan lain serta diikuti dengan gerakan kejiwaan. Dengan
demikian ibadah shalat itu akan berdampak pada sikap mental kita dalam
kehidupan sehari-hari. Mereka yang telah melakukan shalat dengan baik
dapat mencegah dirinya dari perbuatan keji dan munkar.
F I K I H M A D R A S A H T S A N A W I Y A H K E L A S V I I 49