Page 100 - Buku SKI X MA
P. 100

Ash  untuk  menyampaikan  pidatonya  di  hadapan  pasukan:  “saudara-saudara  kami

                      telah mengkaji persoalan ini, maka kami tidak melihat keputusan yang paling tepat

                      dan paling bisa menghindarkan kekacauan sekarang ini yang sama-sama disepakati
                      olehku  dan  oleh  Amr  selain  satu  saja,  kita  mencopot  Ali  dan  Muawiyah  dari

                      jabatannya, hadapilah urusan ini dan angkatlah orang yang menurut kalian berhak

                      menjadi kepala Negara kalian”.

                              Abu Musa mundur dari mimbar dan kemudian Amr bin Ash maju dan berdiri
                      di  mimbar,  lalu  menyampaikan  pidatonya:  “Abu  Musa  telah  menyampaikan

                      pernyataan seperti yang telah kalian dengar tadi, dia telah mencopot sahabatnya (Ali

                      bin Abi Tholib), dan akupun mencopot sahabatnya itu seperti yang dia lakukan. Dan
                      aku kokohkan kedudukan sahabatku, karena dialah ahli waris Usman, dan pihak yang

                      paling berhak menggantikan kedudukan Usman.
                              Demikianlah pada akhirnya tahkim tidak dapat memuaskan kedua belah pihak

                      terutama  dari  pihak  Ali  bin  Abi  Thalib  dan  para  pendukungnya,  walaupun  pihak
                      Muawiyah  tidak  mendapatkan  dukungan  dari  kubu  Ali  namun  paling  tidak  dalam

                      keputusan tersebut terdapat pernyataan bahwa kekuasaan tidak lagi berada di tangan

                      Ali dan kemudian diserahkan kepada kaum Muslim untuk memilih pemimpin yang
                      mereka inginkan, dan pada saat itu Muawiyah  memiliki pasukan yang cukup besar

                      yang  dipilihnya,  dan  tidak  ada  seorangpun  yang  bisa  menandingi  kekuatannya,

                      sehingga keinginannya untuk menjadi khalifah kaum muslim pun semakin besar.
                              Dengan putusan Tahkim tersebut, posisi Muawiyah menjadi kuat, dia dibai‟at

                      menjadi  khalifah  oleh  penduduk  Syam  dan  berturut-turut  dia  mencari  kekuatan
                      dukungan  dari  Mesir  dan  memberangkatkan  pasukan  ke  beberapa  wilayah  yang

                      dikuasai  Ali  bin  Abi  Thalib.  Kekecewaan  pun  muncul  dari  pendukung  Ali  yang
                      kemudian  keluar  dari  golongan  Ali  dan  menamakan  dirinya  sebagai  golongan

                      Khawarij.


                    3.  Amul Jamaah

                              Setelah Ali bin Abi Thalib wafat atas kekejaman Khawarij, maka dibai‟atlah

                      Hasan bin Ali menjadi Khalifah selanjutnya. Hasan bin Ali memiliki pandangan yang
                      tepat terkait beberapa kondisi yang ada di sekelilingnya, dia melihat tentaranya tidak

                      bisa dipercayainya, musuhnya sedemikian kuat watak dan tekadnya. Selain itu Hasan
                      sendiri  tidak  menyukai  kekacauan  dan  lebih  menginginkan  persahabatan  dan

                      perdamaian bagi kaum muslim.


               86  SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS X
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105