Page 124 - Buku SKI XII MA
P. 124

Burmania melalui Cina dan berhasil melengserkan rajanya serta memberi kebebasan

                    untuk memeluk agama sesuai keyakinannya. Sebagian masyarakat masuk Islam dan
                    sebagian lainnya memeluk agama Buddha. Tatkala Suja saudara Aurangzeb, penguasa

                    Imperium Mugal di Hindustan melarikan diri ke Burmania, mereka berbaur dengan
                    para penduduk sambil menyebarkan agama Islam.

                         Islam di Myanmar bermula dari kaum muslim di Arakan yang berasal dari Suku

                    Rohingya. Mereka membentuk Organisasi Solidaritas Rohingya dengan presidennya
                    Muhammad  Yunus.  Organisasi  Solidaritas  Rohingya  pernah  meminta  kepada

                    Organisasi  Konferensi  Islam  (OKI)  untuk  menekan  pemerintah  Myanmar  agar
                    menghormati hak-hak minoritas muslim sebagaimana yang dilakukan OKI terhadap

                    pemerintah Bulgaria.

                         Sikap  muslim  Rohingya  terhadap  sosialis  Myanmar  terbagi  menjadi  dua.
                    Pertama,  kelompok  yang  berintegrasi  dengan  partai  sosialis  yang  berkuasa.  Tujuan

                    kelompok ini adalah untuk melindung kelompok minoritas dari kekerasan penguasa.
                    Mereka  mengembangkan  agama  Islam  melalui  jalur  pendidikan  atau  dakwah.

                    Organisasi  Solidaritas  Rohingya  termasuk  dalam  kelompok  ini.  Kedua,  kelompok
                    muslim  yang  membentuk  organisasi  Gerakan  pembebasan  menentang  pemerintah

                    Myanmar.  Mereka  membentuk  Front  Nasional  Pembebasan  Rohingya.  Front  ini

                    bekerjasama  dengan  Tentara  Pembebasan  Nasional  Karen.  Karen  adalah  suatu
                    propinsi  di  bagian  selatan  Myanmar  yang  berbatasan  dengan  Thailand.  Masyarakat

                    Karen memperjuangkan pemisahan diri dari Myanmar.
                         Masyarakat Karen berusaha memisahkan diri dari Myanmar dengan dua alasan.

                    Pertama,  karena  Karen  merupakan  etnis  tersendiri  yang  berbeda  dengan  umumnya

                    etnis  masyarakat  Myanmar.  Kedua,  karena  penguasa  Myanmar  melakukan
                    diskriminasi  terhadap  Suku  Karen.  Oleh  karena  itu,  propinsi  Arakan  dan  Karen

                    merupakan daerah yang terus menerus bergejolak di Myanmar.

























               112   SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS XII
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129