Page 111 - Buku SKI XI MA
P. 111

payah  penuh  perjuangan.  Dinamika  keislaman  menjadi  mati  suri  di  bawah  pengaruh

                    imperialisme bangsa Barat.


               D.  Munculnya Gerakan Pembaruan Dalam Islam

                           Berada  di  bawah  tekanan  imperialisme  Barat  tidak  sepenuhnya  memberikan
                    dampak  negatif  kepada  umat  Islam.  Banyak  pelajaran  berharga  yang  didapatkan  oleh

                    umat  Islam  dari  pengaruh  dan  tekanan  peradaban  Barat  yang  sedemikian  maju,  dari

                    sinilah  muncul  gerakan-gerakan  yang  berusaha  untuk  mewujudkan  peradaban  modern
                    dengan meninjau kembali ajaran-ajaran Islam dan memunculkan pembaruan-pembaruan

                    dalam  sendi  keagamaan.  Selain  itu,  semangat  umat  Islam  untuk  mengobarkan
                    kebanggaan Islam yang pernah jaya mulai bangkit kembali.

                           Kebangkitan  Islam  adalah  kristalisasi  kesadaran  keimanan  dalam  membangun
                    tatanan seluruh aspek kehidupan yang sesuai dengan prinsip Islam. Artinya, kewajiban

                    bagi umat Islam untuk mewujudkannya melalui gerakan-gerakan, baik di bidang politik,

                    ekonomi, sosial, dan budaya. Upaya untuk memulihkan kembali kejayaan Islam dikenal
                    dengan Gerakan Pembaruan.

                           Di antara kelompok pembaru, mereka meniru pola dan sistem pendidikan yang

                    diterapkan oleh bangsa Barat dalam mengembangkan sains dan teknologi. Gerakan ini
                    dipelopori oleh Sultan Mahmud II dari Turki Usmani, Sayyid Ahmad Khan dari India,

                    dan Muhammad Ali Pasya di Mesir.
                           Kelompok  modernis  lainnya  menggagas  pembaruan  yang  berpola  terhadap

                    penyebab kemunduran umat Islam, karena meninggalkan ajaran-ajaran Islam. Kelompok
                    ini  mengajak  umat  Islam  untuk  kembali  pada  al-Qur’an  dan  Sunnah,  dengan  tidak

                    mengabaikan  ijtihad.  Ijtihad  senantiasa  diperlukan  sebagai  upaya  penyesuaian  ajaran

                    Islam dengan perkembangan zaman. Di antara tokoh gerakan ini adalah Jamaluddin al-
                    Afghani, Muhammad Abduh, dan Muhammad Rasyid Ridha.

                           Gagasan  pembaruan  yang  berorientasi  terhadap  nasionalisme  mendasar  bahwa
                    umat Islam itu terdiri dari berbagai bangsa, yang hidup di daerah dan lingkungan budaya

                    yang  berbeda-beda,  sehingga  memerlukan  usaha  pengembangan  yang  sesuai  dengan
                    kondisi masing-masing.

                           Gerakan modernisasi lainnya adalah gagasan pembaruan yang berorientasi pada

                    nasionalisme. Hal ini berdasar pada kenyataan bahwa umat Islam terdiri dari berbagai
                    bangsa  dengan  kebudayaan  yang  beraneka  ragam.  Gerakan  nasionalisme  ini  eksis  di








                                                             SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS XI 97
   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116