Page 112 - Buku SKI XI MA
P. 112

berbagai negara yang menghadapi permasalahan spesifik tentang kekuasaan Eropa, dan

                    peduli terhadap permasalahan dalam negeri mereka masing-masing, dan berupaya bebas
                    dari kolonialisme bangsa Eropa

                           Gagasan  nasionalisme  membantu         mempermudah  umat        Islam  untuk
                    memperjuangkan  kemerdekaannya.  Negara  mayoritas  muslim  yang  pertama  kali

                    memerdekakan diri adalah Indonesia, yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada tahun
                    1946,  Syiria,  Jordania,  dan  Libanon.    Pakistan,  pada  tanggal  15  Agustus  1947.  Pada

                    tahun 1951, Libya berhasil memerdekakan diri. Adapun Mesir baru menganggap dirinya

                    benar-benar  merdeka  pada  tanggal  23  Juli  1952  (setelah  Raja  Faruk  digulingkan),
                    meskipun sebenarnya Mesir telah bebas dari Inggris sejak tahun 1922.

                           Sudan  dan  Maroko  merdeka  pada  tahun  1956,  Malaysia  (termasuk  Singapura)

                    merdeka dari Inggris pada tahun 1957, Irak baru merdeka pada tahun 1958, sedangkan
                    Aljazair  pada  tahun  1962,  dan  Brunei  Darussalam  baru  merdeka  pada  tahun  1984.

                    Negara-negara  Islam  yang  dulunya  berafiliasi  dengan  Uni  Soviet  seperti  Uzbekistan,
                    Turkmenia,  Kirghistan,  Kazakhtan,  Tasjikistan,  dan  Azerbeijan,  baru  merasakan

                    kemerdekaan pada tahun 1992.


                        Bacalah kisah berikut:

                                       Al-Hamra, Warisan Kejayaan Islam di Andalusia

                               Al-Hamra atau Qa’lat Al-Hamra, berasal dari bahasa Arab, yang berarti 'merah'. Oleh lidah
                        Spanyol,  Al-Hamra  sedikit  bergeser  menjadi  Al-Hambra.  Sultan  Muhammad  bin  Al-Ahmar
                        membangun sebuah Istana yang indah tersebut di sebuah bukit bernama La Sabica, di kota Granada,
                        Spanyol.
                               Istana  Al-Hamra  merupakan  salah  satu  peninggalan  umat  Muslim  Andalusia  yang  masih
                        utuh dan termasuk dalam naungan UNESCO. Istana ini merupakan pusat pemerintahan Bani Ahmar,
                        merupakan Daulah Islamiyah yang berkuasa di penghujung kejayaan Islam di Andalusia.
                               Istana  Al-Hamra  menjadi  simbol  kegemilangan  peradaban  Islam  yang  dibangun  selama
                        hampir empat abad. Pembangunan Al-Hamra dimulai dari bangunan sederhana yang berupa benteng
                        pada tahun 889, kemudian direnovasi menjadi istana megah dan mewah oleh Sultan Yusuf I tahun
                        1333.  Al-Hamra  juga  memanifestasikan  diri  sebagai  Madinah (kota),  karena  di  dalamnya  terdapat
                        Bangunan umum,  masjid, Pemandian  Arab (Hammam), madrasah dan komplek  militer.  Istana ini
                        kemudian menjadi saksi bisu kejayaan dan juga runtuhnya Daulah Islamiyah di Andalusia.
                               Ratusan tahun yang lalu, Granada merupakan kota yang damai, umat Islam, Kristiani dan
                        Yahudi hidup berdampingan  dalam naungan pemerintahan Islam,  menggunakan bahasa Arab  yang
                        sama dan hidup dalam kultur yang beragam. Pada akhirnya, pasukan Kristen di bawah pimpinan oleh
                        Raja Ferdinan V dan Ratu Isabella mensterilkan seluruh wilayah Andalusia dari semua yang nuansa
                        Arab, Yahudi dan Islam. Peristiwa memilukan tersebut terjadi pada tahun 1502 M.

                        Catatan  :  Setelah  membaca  kisah  di  atas,  tunjukkanlah  nilai-nilai  positif  yang  anda  dapatkan  dari
                        kisah di atas










               98 SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS XI
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117