Page 54 - Buku SKI XI MA
P. 54
Memiliki letak yang sangat strategis, sehingga dikatakan “andaikata dunia ini sebagai
kerajaan, maka Konstantinopel akan cocok untuk menjadi ibu kota kerajaan itu”.
Muhammad Al-Fatih berhasil menguasai Konstantinopel dengan perencanaan
dan persiapan yang matang dan juga strategi yang baik.Kota Konstantinopel jatuh ke
pangkuan umat Islam pada 20 Jumadil Ula 857 H atau 29 Mei 1453 M.
Setelah memasuki Konstantinopel disana terdapat sebuah gereja Hagia Sofia
(Aya Sofia) Al-Fatih memasuki gereja tersebut yang digunakan sebagai tempat
perlindungan terakhir para pendeta, Rahib dan masyarakat. Al-Fatih dengan kebaikan
akhlaknya memberikan sikap bijaksananya dan perlindungan kepada seluruh
penduduk Konstantinopel.
Setelah salib-salib, berhala dan gambar-gambar diturunkan, Aya Sofia
dibersihkan dan kemudian dijadikan masjid bagi umat Islam. Akhirnya kota
Konstantinopel dijadikan sebagai ibu kota kerajaan Turki Usmani dan namanya
diganti menjadi Islambul atau kota Islam yang kemudian dikenal dengan nama
Istambul.
4. Bayazid II (884-918 H/1481-1512 M).
Menggantikan kedudukan ayahnya, Bayazid II penguasa yang tidak terlalu
kuat. Pada masanya terjadi perselisihan dengan saudaranya yaitu Jem yang diikuti
juga oleh pengikut Jem. Ketidakharmonisan ini sedikit banyak berpengaruh terhadap
kondisi masyarakat yang sebelumnya sangat dinamis.
Bayazid II sangat perhatian terhadap pembangunan dan sarana umum, Takaya,
Zawiyah (tempat berkhalwat para sufi). Kesejahteraan para guru/pengajar juga sangat
diperhatikan. Sultan dikenal sebagai seorang pemimpin yang mencintai penduduk dua
kota suci Makkah dan Madinah.
Pada tanggal 18 Shafar 918 H atau 25 April 1512 M Sultan Bayazid II
menyerahkan estafet kepemimpinannya kepada Sultan Salim I. Sultan Bayazid II
meninggal dalam perjalanan ke Daimutika, jenazahnya kemudian dibawa ke Istambul
dan dikuburkan di dekat Masjid Jami` yang dibangunnya.
5. Salim I (1512-1520 M/918-926H).
Selama menjabat sebagai pemimpin tertinggi, Salim I membuat wajah baru
dalam pemerintahan Daulah Usmani. Dimasa pemerintahannya banyak kebijakan
yang dilakukan dalam bidang kemiliteran. Salim I merupakan salah satu penguasa
Usmani yang paling berhasil dan dihormati, giat, dan pekerja keras. Meski masa
kekuasaannya terbilang singkat, para sejarawan sepakat bahwa Salim I telah
40 SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS XI