Page 55 - Buku SKI XI MA
P. 55

mempersiapkan Daulah Usmani untuk mencapai titik puncaknya pada masa putra dan

                      penerusnya, Sulaiman Al-Qanuni.
                              Salim  I  juga  seorang  pujangga  yang  menulis  puisi  dalam  bahasa  Turki  dan

                      Persia menggunakan nama Mahlas Selimi, yang kumpulan puisi Persianya masih utuh
                      hingga hari ini  Dalam salah satu puisinya, dia menulis, "Sebuah permadani cukup

                      besar untuk diduduki oleh dua orang sufi, tetapi dunia tidak cukup besar untuk dua
                      orang raja.”

                    6. Sulaiman Al-Qanuni (927-974 H/1520-1566 M)

                              Sulaiman lahir pada tanggal 6 November 1469 M di Trabzon. Sulaiman I atau
                      Sulaiman Al-Qanuni naik tahta pada saat Turki Usmani  mengalami puncak kejayaan,

                      peristiwa  penting  di  masa  kepemimpinannya,  ialah  upaya  penyempurnaan  undang-

                      undang  Turki  Usmani.  Ia  tidak  hanya  merupakan  pemimpin  militer  yang  besar,
                      manusia  dari  pedang,  seperti  ayah  dan  kakeknya,  merupakan  manusia  dari  pena.

                      Sulaiman  Al-Qanunimerupakan  legislator  ulung,  berdiri  di  depan  mata  rakyatnya
                      sebagai penguasa berjiwa besar dan eksponen keadilan yang murah hati.

                              Sulaiman  I  diberi  gelar  Al-Qanuni  atau  the  Magnificent  “pembuat  undang-
                      undang”,  karena  jasanya  meletakkan  dasar-dasar  hukum  bagi  Daulah  Usmani  dan

                      tentunya  yang  paling  lama  memerintah.  Kitab  undang-undang  itu  diberi  nama

                      Multaqa’ al Abhrar/Multaqul Abhur (muara segala samudera). Ketika hukum Qanun
                      mencapai  bentuk  akhirnya,  undang-undang  tersebut  dikenal  sebagai  QanunOsmani.

                      Undang-undang tersebut diterapkan selama lebih dari tiga ratus tahun.
                              Sulaiman Al-Qanuni melakukan pembangunan yang fenomenal. Pembangunan

                      Masjid Sulaiman, 81 masjid jami’, 52 masjid kecil, 55 madrasah, 7 asrama pelajar, 5
                      buah  takiyah  (tempat  memberi  makan  fakir  miskin),  7  jembatan,  33  istana,  18

                      pesanggrahan, 5 museum dan 33 pemandian umum.

                              Dalam  sebuah  dokumen  yang  dibuat  tahun  1526  terdaftar  40  kelompok
                      seniman  dengan  lebih  dari  600  anggota.  Seniman  yang  bekerja  di  istana  meliputi

                      pelukis, penjilid buku, penjahit pakaian dari bulu, pengrajin perhiasan, dan penempa

                      emas.  Istanbul  menjelma  menjadi  pusat  kesenian  visual,  musik,  penulisan  serta
                      filasafat. Inilah periode yang paling kreatif dalam sejarah Daulah Usmani.

                              Daulah  Usmaniyah  pada  saat  itu  telah  menjadi  menjadi  kekuatan  yang
                      disegani  di  dunia.  Penaklukan  yang  dilakukan  Sulaiman  A-Qanuni  menyebabkan

                      kesultanan  menguasai  kota-kota  besar  Islam  seperti  Mekah,  Madinah,  Yerusalem,
                      Damaskus, dan Baghdad. Sebagian besar di Balkan serta sebagian besar Afrika Utara.






                                                             SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS XI 41
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60