Page 11 - E Modul Reproduksi Manusia
P. 11

secara  semi  konservatif  (S),  dan  tumbuh  lagi  sampai  sel  tersebut  menyelesaikan
                       persiapannya  untuk  melakukan  pembelahan  (G2)  yang  ditandai  dengan  DNA
                       berkondensasi membentuk butir kromatin , kemudian membentuk benang krommatin
                       dan  segera  terbentuk  kromososm  dua  pasang  sentromer  terbentuk,  dan  kemudian
                       dilanjutkan dengan karyotheca dan nukleolus mulai menghilang.
                   ➢  Demikian seterusnya, setelah selesai melakukan pembelahan pada tahap mitotik, sel
                       akan masuk interfase, dilanjutkan mitosis lagi, dan seterusnya. Hampir pada setiap
                       kasus  misalnya  pembelahan  sel  untuk  penyembuhan  luka  (regenerasi),  sel  akan
                       berhenti  membelah  manakala  luka  telah  sembuh.  Itulah  salah  satu  kehebatan  sel.
                       Tahu kapan harus membelah, dan tahu kapan harus berhenti. Sel yang tahu diri untuk
                       berhenti dari pembelahan akan masuk ke fase G0 atau fase stationer. Pada tahap ini
                       sel tidak akan melakukan pembelahan. Jika terjadi luka, sel segera  memasuki fase
                       G1  untuk  melakukan  pembelahan.  Sel  yang  tidak  tahu  diri,  harusnya  masuk  G0
                       tetapi nekat masuk ke G1, itulah yang disebut sel tumor atau kanker.
                   ➢  Setelah Interfase kemudian dilanjutkan dengan fase M atau fase Mitotik.

                        Pembelahan mitosis merupakan proses pembelahan inti sel menjadi dua inti sel baru,
                 melalui  tahapan  dan  proses  tertentu  menghasilkan  dua  jenis  sel  anak  yang  jumlah

                 kromosomnya  sama  dengan  induknya.  Artinya,  kedua  sel  anakan  yang  terbentuk
                 mempunyai susunan genetika yang sama, termasuk sama dalam jumlah kromosom dengan

                 induknya. Jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan adalah 2n atau disebut dengan

                 diploid. Sel diploid adalah sel-sel yang kromosomnya berpasangan (2n).
                        Pembelahan  mitosis  merupakan  proses  yang  berkesinambungan  yang  terdiri  atas

                 empat  fase  pembelahan,  yaitu  profase,  metafase,  anafase,  dan  telofase.  Setiap  fase
                 pembelahan  tersebut  memiliki  ciri-ciri  yang  berbeda.  Pada  tahap  akhir  dari  pembelahan

                 mitosis  yaitu  fase  telofase,  umumnya  selalu  diikuti  dengan  pembelahan  sitoplasme  yang
                 disebut  dengan  sitokinesis.  Pada  saat  sitokinesis,  terbentuk  cincin  pembelahan  yang

                 berfungsi membagi sitoplasma sehingga terbentuk dua sel anakan.





























                                         Gambar 2. Fase-fase Pembelahan Mitosis
                                   Sumber: https://biologigonz.blogspot.com/2012/10/interfase.html

               Berikut penjelasan ciri-ciri setiap fase pembelahan mitosis (Tabel 2).







                                                                                                         3
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16