Page 24 - E-MODUL KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS SSI
P. 24
MELANJUTKAN ISU PERMASALAHAN SOSIAL
MELANJUTKAN ISU PERMASALAHAN SOSIAL
RUTIN NGE-VAPE DAN ROKOK BIASA, REMAJA KLATEN KENA PENYAKIT INI
RUTIN NGE-VAPE DAN ROKOK BIASA, REMAJA KLATEN KENA PENYAKIT INI
Penggunaan rokok elektrik atau vape yang
dikombinasikan dengan rokok konvensional
hampir jadi 'budaya' di antara para perokok
muda. Tapi, nasib buruk harus dihadapi
remaja asal Klaten, Jawa Tengah, Rico
Thomas Dwi Ardhana. Paru-parunya kolaps
setelah konsisten merokok elektrik atau vape
dibarengi rokok konvensional selama tujuh
tahun lamanya. remaja 18 tahun yang masih
duduk di bangku SMA itu kini harus bolak-
balik ke rumah sakit. Rico pun tela duduk di
Gambar 11. Orang vape
sumber: cnnindonesia.com
SMA itu kini harus bolak-balik ke rumah sakit. Rico pun telah divonis mengidap faringitis
dan bronkitis akut. Dia harus menjalani perawatan agar bisa tetap hidup dengan nyaman.
Rico mengaku, sebelum dinyatakan mengalami faringitis dan bronkitis, dia sering batuk
yang tak kunjung sembuh. Batuk ini juga dibarengi dengan sesak napas yang kian hari
makin terasa berat. "Diagnosa pertama setelah periksa itu saya terkena faringitis akut dan
bronkitis akut," kata Rico, melansir detikHealth.
Baik rokok konvensional maupun vape sama-sama berbahaya untuk kesehatan. Sebuah riset
yang dilakukan FKUI dan RS Persahabatan pada 2018 lalu menemukan, sebanyak 34 dari
71 laki-laki yang menjadi responden penelitian tersebut merokok elektrik atau vape. Dari
angka tersebut, 76,5 persen tetap memiliki ketergantungan nikotin. Selain itu, vape juga
mengandung berbagai bahan kimia berbahaya lainnya yang tentu bisa semakin merusak
paru-paru. Dampak vape ini mulai dari iritasi, gejala pernapasan, bronkitis, asma, PPOK,
pneumonia, paru-paru bocor, kanker paru, hingga evali yang menyebabkan sesak napas
tiba-tiba.
Menukil laman Penn Medicine, faringitis atau dikenal juga dengan istilah sakit tenggorokan
adalah rasa tidak nyaman, nyeri, hingga gatal di area tenggorokan. Penderitanya bahkan
sering merasa nyeri saat menelan. Faringitis bisa disebabkan oleh pembengkakan di bagian
belakang tenggorokan (faring). Letaknya ada di antara amandel dan kotak suara atau laring.
Sementara bronkitis merupakan peradangan atau iritasi pada lapisan saluran bronkus, tepat
di saluran pernapasan yang membawa udara dari tenggorokan ke paru-paru.Jika bronkitis
tidak ditangani dengan baik, akan timbul risiko lebih lanjut terjadinya pneumonia atau
bronkopneumonia. Kedua kondisi tersebut biasanya ditandai dengan gejala nyeri dada,
demam, hingga penurunan kesadaran.
sumber: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20240416155741-255-1086896/rutin-nge-
vape-dan-rokok-biasa-remaja-klaten-kena-penyakit-ini.
16

