Page 23 - STREAM E-Magazine Kimia Hijau Berorientasi Literasi Lingkungan
P. 23
STREAM GreenChemZine (Pelarut Aman) GreenNews
BPOM Cabut Izin Perusahaan Farmasi
Sumber: Youtube
Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto menyampaikan,
hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap perusahaan PT
Afi Farma yang diduga melakukan tindak pidana dalam memproduksi obat sirop.
Pemeriksaan tersebut dilakukan karena maraknya kasus gagal ginjal akut pada anak.
Pihak kepolisian juga telah menggelar perkara soal kasus tersebut dan menaikkan status
dari penyelidikan menjadi penyidikan. PT. Afi Farma diduga melakukan tindak pidana
dalam proses pembuatan obat berbentuk sirop. Setelah dilakukan uji laboratorium oleh
BPOM, diketahui kandungan Etilen glikol dalam salah satu obat produksi PT. Afi Farma
mencapai 236,39 mg dari yang seharusnya 0,1 mg.
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyegel Dua perusahaan
farmasi atas dugaan memproduksi obat sirop yang mengandung bahan berbahaya
melebihi ambang batas yang ditentukan. BPOM mencabut sertifikat CPOB fasilitas dua
industri farmasi yang memproduksi obat sirop yang mengandung Etilen Glikol dan
Dietilen Glikol. Kepala BPOM Penny K. Lukito mengungkap pencabutan izin dilakukan
karena kedua industri farmasi tersebut diduga menggunakan pelarut Propilen glikol
mengandung EG dan DEG di atas ambang batas. Dua industri farmasi tersebut, yakni
PT. Yarindo Farmatama dan Universal Farmasetikal. Tindakan tersebut merupakan
respon cepat BPOM sehubungan adanya kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-
anak.
Pelarut etilen glikol dapat diganti dengan pelarut yang lebih aman yaitu propilen glikol.
Propilen glikol tidak beracun dalam dosis yang wajar, dan telah disetujui oleh berbagai
badan regulasi (seperti FDA dan BPOM) untuk digunakan dalam produk obat.
Bagaimana dampak pelarut Etilen Glikol dan Dietilen Glikol bagi lingkungan?
Etilen Glikol (C₂H₆O₂) : Pada konsentrasi tinggi, menyebabkan keracunan pada ikan,
invertebrata, dan organisme air lainnya. Tumpahan atau pembuangan tidak tepat dapat
mencemari air tanah.
Dietilen Glikol (C₄H₁₀O₃) : Memiliki efek toksik moderat terhadap ekosistem perairan,
mirip dengan etilen glikol, meskipun biasanya kurang reaktif.
23