Page 17 - Modul Flipbook PAI SMA Kelas X
P. 17
Umar lantas menyerah dan membiarkan persiapan penguburan dilaksanakan.
Setelah Rasulullah meninggal dunia, kondisi masyarakat menjadi kacau, karena
sebagian umatnya ada yang berpendapat bahwa setelah Muhammad wafat berarti
selesailah ajaran Islam, mereka pun murtad dan meninggalkan ajaran Islam.
Sebelum wafat, Rasulullah tidak pernah mempersiapkan seseorang yang akan
menggantikan kepemimpinan beliau. Sehingga setelah wafatnya Rasulullah terjadi
beberapa perselisihan antara golongan Anshar dan golongan Muhajirin. Kedua
kelompok itu menyatakan bahwa merekalah yang paling berjasa dalam
pengembangan agama Islam. Perselisihan itu kemudian dapat diselesaikan secara
damai, setelah Umar bin Khattab menegaskan bahwa yang paling berhak memegang
kepemimpinan sepeninggalan Rasulullah adalah orang-orang Quraisy, karena
merekalah orang-orang pertama yang menerima ajaran Islam. Akhirnya Umar bin
Khattab membaiat Abu Bakar As Siddiq menjadi khalifah dan kemudian disetujui oleh
saat bin ubadah dan hadirin lainnya pun mengikuti dan menyetujui. Inilah awal
kepemimpinan Khulafaur Rasyidin.
Adapun tokoh-tokoh pemimpin Islam setelah wafat Rasulullah yang tergolong
dalam Khulafaur Rasyidin adalah Abu Bakar As Siddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin
Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
Model Kepemimpinan
Khulafarrasyidin
Nabi Muhammad tidak mengajarkan langsung bagaimana memilih pemimpin
setelah beliau meninggal. Secara tidak langsung Islam memberikan kebebasan dalam
memilih pemimpin. Sejarah pengangkatan Khulafaur Rasyidin memberikan pelajaran
berharga bagaimana cara memilih pemimpin umat.
1. Proses Pengangkatan Khulafaurrasyidin
a. Khalifah Abu Bakar Shiddiq
Abu bakar adalah gelar yang diberikan setelah masuk Islam. Nama
sebelum Islam adalah Abdul Ka'bah. Setelah masuk Islam, oleh Rasulullah
nama namanya diganti menjadi Abdullah bin Abi Quhafah At Timimi. Abu
7