Page 19 - Flipbook Materi Mandar Ernawati
P. 19
15
f) Opera, yaitu bentuk drama yang seluruhnya atau sebagian dinyanyikan dengan
iringan orkes atau musik instrumental. Contoh: Julius Caesar karya
Mohammad Yamin.
g) Tablo, yaitu bentuk drama yang mengutamakan gerak. Para pemain tidak
berdialog.
h) Sendratari, yaitu bentuk drama gabungan antara seni drama dan seni tari.
Adegan diwujudkan dalam gerakan yang diiringi musik (tarian) tanpa adanya
dialog.
i) Pantomim, yaitu bentuk drama yang mengutamakan perpaduan ekspresi gerak-
gerik tubuh untuk menunjukkan emosi yang dialami pemain.
j) Monolog, yaitu bentuk drama percakapan seorang pemain dengan dirinya
sendiri. Tidak ditunjukkan kepada orang lain.
Contoh: Demokrasi dan Sejarah karya Putu Wijaya.
Berdasarkan sarana pertunjukan, drama dapat dibagi menjadi lima jenis,
yaitu sebagai berikut
a) Drama panggung, yaitu drama yang dimainkan oleh para pemain di panggung
pertunjukan. Penonton berada di sekitar panggung dan dapat menonton drama
secara langsung.
b) Drama radio; yaitu jenis drama yang disiarkan di radio.
c) Drama televisi, yaitu drama yang bervisual dan beraudio.
d) Drama film, yaitu drama yang ditampilkan dengan layar lebar.
e) Wayang, yaitu pertunjukan drama tradisional dengan pemain seorang dalang
yang menggunakan boneka tiruan orang dari pahatan kulit atau kayu yang
dapat memerankan tokoh tertentu.
Berdasarkan ada atau tidaknya teks, drama dibagi menjadi dua jenis, yaitu
sebagai berikut.
a) Drama tradisional, yaitu tontonan drama yang tidak menggunakan naskah.
Kalaupun ada, hanya berupa kerangka cerita dan beberapa catatan yang
berkaitan dengan pementasan drama. Contoh drama tradisional adalah
ketoprak (Jawa Tengah), lenong (Betawi), dan ludruk (Jawa Timur).
b) Drama modern, yaitu tontonan drama yang menggunakan naskah. Naskah
yang berisi dialog dan perbuatan para pemain sangat diterapkan. Artinya,
pemain menghafalkan dialog dan melakukan gerak-gerik seperti yang
dikehendaki penulis dalam naskahnya.
Perhatikan contoh teks berikut!