Page 48 - Flipbook Materi Mandar Ernawati
P. 48
44
Warga meninggalkan tempat. Sementara Puang Gamma dan Puang Cazdia (kedua
orang tua Ka’useng) mendiskusikan masalah hukuman yang akan dijatuhkan
kepada Ka’useng.
Puang Gamma : “Bangun dan tegar lelah sebagai seorang laki-laki engkau harus
secara jantan mempertanggungjawabkan perbuatanmu”!
Ka'useng : (dengan perlahan kauseng bangkit) “Tapi apa Ka’useng bisa
terbebas dari hukuman”?
Puang Gamma : “Engkau tidak usah khawatir bukankah segalanya ada dalam
kekuasaan kita mau putih atau hitam itu terserah kehendak
kita”.
Puang Cazdia : “Tapi Puang bukankah hukum lebih diatas daripada kekuasaan
dan hukumlah yang harus mengendalikan bukan sebaliknya
Puang”!
Puang Gamma : “Itu benar, tapi masyarakat telah mempercayai kita dan mereka
tunduk dan patuh pada titah kita”.
Puang Cazdia : “Itu benar Puang tapi tidak sesederhana itu kita menjalaninya,
justru kepercayaan itulah yang harus kita jaga agar tidak
menyalah gunakannya dan kekuasaan itulah yang harus
dihindari agar tidak selalu menggunakannya”.
Puang Gamma : “Lalu apakah kita rela dengan serta merta menyerahkan anak
kita satu-satunya kepada masa lalu dibunuh sebagai satu-
satunya jalan untuk menebus kesalahannya”?
Puang Cazdia : “Buang siapapun Ibu tak akan rela kehilangan anaknya, tapi
keadilan dan kepercayaan harus tetap kita junjung tinggi. Dari
kedua sisi itu aku tetap berpijak pada sisi kebenaran dan
keadilan tanpa mengurangi rasa kasih sayang kepada anakku”.
Puang Gamma : “Lalu tindakan apa yang seharusnya kita ambil agar masyarakat
menganggapnya kita adil? tapi jangan kita berpikir kerdil, sok
idealis tapi tidak rasional yang akhirnya kita sendiri yang
menderita”.
Ka'useng : “Puang selamatkan aku tolong lindungi saya (memohon kepada
ayahnya lalu kepada ibunya) saya tidak sadar melakukannya
saya menyesal melakukannya Puang.
Puang Cazdia : “Apapun hukumannya wahai anakku engkau harus
menerimanya dengan patuh hukum adat kita harus ditegakkan
kebenaran dan keadilan harus berjalan”.
Puang Gamma : (dengan nada kesal) “Kita jangan bertindak konyol bertahun-
tahun masyarakat patuh dan tunduk pada kebijakan kita mereka
hidup di atas titah kita lalu apa susahnya memutuskan
melepaskan Ka'useng”?
Dari luar massa berteriak menuntut agar ka’useng mendapat hukuman yang
setimpal.