Page 53 - Flipbook Materi Mandar Ernawati
P. 53

49







                        Bacalah teks drama berikut!
                                                       PEPUTIQ CINA
                                                       (Adel Tambono)




























                                                                                                                                    Sumber Youtube
                                                           Adegan 1
                        Malam yang dingin terasa menusuk tulang belulang!! Dari  dalam rumah adat,
                        sosok  laki  tengah  baya  massossor  gayang  tapi  nampak  raut  dari  sosok  itu
                        tersimpan sejuta rasa yang memanas.
                       Puang To’dang     :   Oh’cicci’, sini sebentar ada yang ingin puang sampaikan.
                       Cicci’            :  Iyye’ puang, tunggu sebentar , Cicci’ sedang melipat pakaian
                       Puang To’dang     :  Puang bilang kesini Cicci’, cepat!!
                       Cicci’            :  Ada apa puang!! Apa gerangan sehingga puang memanggil
                                            ananda,  apa  ada  yang  hendak  ingin  di  sampaikan  kepada
                                            cicci?
                       Puang To’dang     :  Itu… laki-laki yang selama ini kamu kagum-kagumkan
                       Cicci’            :  Maksud puang…..??
                       Puang To’dang     :  Siapa lagi kalau bukan Kaco Kandeq?
                       Cicci’            :  Memang nya ada apa dengan kakanda i_kaco puang?
                       Puang To’dang     :  Ada apa, ada apa…! Keluarga mereka telah mempermalukan
                                            keluarga kita mepasirri’!!
                       Cicci’            :  Mepasirri’  ananda  semakin  tidak  mengerti  dengan
                                            pembicaraan puang.
                       Puang Bora        :  Saatnya engkau mengerti bahwa selama ini, keluarga mereka
                                            menganggap keluarga kita, keluarga rendahan, padahall kita
                                            juga keturunan ningrat mahiya puang…! Dan kalau di hitung-
                                            hitung kita lebih tinggi derajatnya dari pada mereka! (masuk
                                            sambil membawa secangkir kopi).
                       Cicci’            :  Bunda..!  Apa  buktinya  kalau  keuarga  mereka  menganggap
                                            kita keluarga rendahan?
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58