Page 10 - Materi Ajar Ekosistem
P. 10

Uraian Materi



             2. Komponen Penyusun Ekosistem

               Semua  ekosistem  baik  ekosistem  daratan  (terestrial)  maupun  ekosistem  perairan
             (akuatik)  tersusun  atas  komponen-komponen.  Komponen  tersebut  terdiri  dari
             kompenen abiotik dan biotik yang akan dijelaskan sebagai berikut.
             a.    Komponen Abiotik
                  Komponen abiotik suatu ekosistem adalah komponen yang bukan makhluk hidup,
             seperti  suhu,  air,  oksigen,  salinitas,  sinar  matahari,  dan  tanah,  yang  memungkinkan
             dapat  membatasi  distribusi  suatu  spesies.  Jika  kondisi  fisik  suatu  lokasi  tidak
             memungkinkan  suatu  spesies  untuk  bertahan  dan  berkembang  biak,  maka  spesies
             tersebut tidak akan ditemukan di sana. Faktor abiotik sangat bervariasi dalam ruang dan
             waktu.  Fluktuasi  harian  dan  tahunan  faktor  abiotik  dapat  mengaburkan  atau
             menonjolkan  perbedaan  suatu  daerah.  Organisme  juga  dapat  menghindari  beberapa
             kondisi tertentu untuk sementara melalui perilaku seperti dormansi atau hibernasi.
             1) Suhu
                 Suhu  lingkungan  merupakan  faktor  penting  dalam  distribusi  organisme  karena

             pengaruhnya  terhadap  proses  biologis.  Sel  dapat  pecah  jika  air  yang  dikandungnya
             membeku (pada suhu di bawah 0°C), dan protein dari kebanyakan organisme berubah
             sifat  pada  suhu  di  atas  45°C.  Sebagian  besar  organisme  berfungsi  paling  baik  dalam
             kisaran  suhu  lingkungan  tertentu.  Suhu  di  luar  kisaran  tersebut  dapat  memaksa
             beberapa  hewan  mengeluarkan  energi  untuk  mengatur  suhu  internal  mereka,  seperti
             yang dilakukan beberapa mamalia dan burung. Adaptasi yang berbeda memungkinkan
             organisme tertentu, seperti prokariota termofilik, untuk hidup di luar kisaran suhu yang
             dapat dihuni oleh kehidupan normal.
             2) Air
                 Semua  makhluk  hidup  membutuhkan  air  untuk  keperluan  hidupnya.  Variasi
             ketersediaan  air  di  antara  habitat  merupakan  faktor  penting  lain  dalam  distribusi
             spesies.  Organisme  terestrial  menghadapi  ancaman  kekeringan  yang  hampir  konstan,
             dan distribusi spesies terestrial mencerminkan kemampuan mereka untuk memperoleh
             dan menghemat air. Banyak amfibi, seperti katak Paedophryne, sangat rentan terhadap
             kekeringan sehingga mereka menggunakan kulit lembab dan halusnya untuk pertukaran
             gas.  Organisme  gurun  juga  menunjukkan  berbagai  adaptasi  untuk  memperoleh  dan
             menghemat air di lingkungan kering.





















                                                                                                                 3
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15