Page 7 - E-Modul Fathul Laila
P. 7

A.  Pengertian Pantun


                              Pantun  berasal  dari  bahasa  Minangkabau,  disebut  patuntun  yang  berarti

                       penuntun  yang  awalnya  merupakan  satu  di  antara  bentuk  dari  sastra  lain.  Pantun

                       biasanya dijumpai dalam bentuk tertulis. Namun seiring berjalannya waktu, pantun sudah

                       berkembang menjadi media penuturan pesan menggunakan permainan kata-kata.

                              Sementara itu dalam pembuatan tidak bebas, saat menyusun pantun terikat pada
                       aturan-aturan  tertentu.  Maka  dari  itu  penting  untuk  memahami  pantun  secara

                       mendalam, mulai dari ciri-ciri pantun, jenis hingga contohnya. Seorang sastrawan yang

                       hidup sezaman dengan Raja Haji Ali, dialah Haji Ibrahim Datuk Kaya Muda Riau pertama
                       kali membukukan sastra lisan.

                              Pantun  memiliki  ciri  unik  yaitu  tidak  menyertakan  nama  penggubahnya  atau

                       anonim.  Ini  karena  penyebaran  pantun  dilakukan  dari  mulut  ke  mulut.  Pantun  juga

                       merupakan puisi lama dan sudah menjadi legenda di Indonesia. Hampir semua daerah di

                       Indonesia memiliki pantun, meskipun tak secara keseluruhan semua daerah sama alias
                       berbeda-beda.

                              Pantun dalam bahasa Jawa disebut Parikan, sementara dalam bahasa Jawa Kuno

                       disebut  dengan  Tuntun  yang  berarti  benang  atau  Atuntun  yang  artinya  teratur  dan
                       Matuntun  yang  berarti  memimpin.  Sementara  itu  di  daerah  Sunda  disebut  dengan

                       Paparikan,  untuk  suku  Batak  disebut  sebagai  Umpasa  dan  dalam  bahasa  Pampangan

                       dikenal dengan Tuntun.

                              Menurut  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia  (KBBI),  pantun  adalah  bentuk  puisi

                       Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-
                       b-a-b). Pantun merupakan satu di antara karya sastra yang masih populer hingga saat ini.

                       Jadi,  pantun  adalah  jenis  puisi  lama  yang  tiap  baitnya  terdiri  atas  empat  baris  serta

                       memiliki sampiran dan isi.

                                                              5
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12