Page 69 - PHB 2023-2024 FIX_merged
P. 69
lakukan, tanamkan human values, berusahalah berinteraksi dimulai dari sapaan, sentuhan, dan
berbagai aktivitas yang kita lakukan bersama. Pembangunan karakter tadi tidak bisa hanya
melalui nasihat verbal saja. Karena itu, interaksi adalah pusat dalam pendidikan anak kita. Ketika
kita menjauhi sekolah karena alasan kesibukan kerja atau anak-anak, justru menjauhkan dari
kita, bukankah itu menghilangkan komponen tersebut.
Suatu kebahagiaan jika orang tua murid dapat ikut melakukan “Sinergisme Keluarga dan
Sekolah” atau terlibat dalam berbagai kegiatan yang telah kami rencanakan, proses pendidikan
ialah tanggung jawab semua pemangku kepentingan.
Keterlibatan orang tua diantaranya seperti kegiatan-kegiatan berikut ini:
1. Parents’ Meeting;
2. Parenting Class, Seminar Orang Tua, In House Training;
3. Kelas Inspirasi bersama Orang Tua;
4. Kegiatan Baksos, Pasar Murah, Kunjungan ke Panti Asuhan;
5. Bersedia menjadi relawan/narasumber belajar dalam kegiatan pembelajaran di kelas atau
di rumah orang tua;
6. Membantu kegiatan lomba murid, OLKA, pementasan sekolah dan kegiatan-kegiatan seni
pertunjukan, kegiatan Pramuka lainnya;
7. Menjadi relasi dan sponsor kegiatan sekolah;
8. Parents Day, kegiatan memperingati hari nasional dan kegiatan Peringatan Hari Besar Islam
(PHBI);
9. Pengajian Rutin setiap Jum’at pagi pekan ketiga setiap bulannya di musholla SD I Al Azhar
38 Bantul;
10. Mensupport kegiatan jam’iyyah dan sekolah;
11. Menggelar kegiatan bersama antara orang tua, murid dan sekolah;
12. Berpartisipasi dalam kegiatan sekolah baik tugas mandiri murid, tugas project dalam KBM,
ekstra kurikuler, keputrian, Pembinaan Anak Berbakat (PAB), kesenian, kerajinan tangan,
dan lainnya;
13. Kegiatan Akhirusanah;
14. Home Visit, dan lainnya.
Bentuk keterlibatan orang tua dan kerjasamanya dengan pihak sekolah dapat terbangun
jika seluruh pihak melaksanakan perannya. Eipstein (2002) telah mengembangkan sebuah
rangkaian yang terdiri dari enam tipe keterlibatan orang tua dalam proses pendidikan anak.
Enam tipe tersebut diantaranya ialah pengasuhan (parenting), komunikasi (communicating),
relawan (volunteering), pembelajaran di rumah (learning at home), membuat keputusan
(decision making), serta kerja sama dengan komunitas (collaborating with the community).
Untuk para orang tua jangan biarkan anak-anak kita gagal melakukan hal yang paling
dasar dalam proses pendidikan, yaitu belajar. Mereka gagal mendapatkan kompetensi paling
dasar, yang harus diperoleh oleh orang ketika menempuh pendidikan, yaitu kemampuan belajar.
Ada begitu banyak orang yang sekolah tapi tidak belajar. Mereka hanya menghafal sejumlah
teori dari buku - buku pelajaran tanpa memahaminya. Hafalan itu hanya menjadi serpihan
60