Page 66 - Perempuan Tangguh di Garda Terdepan
P. 66
berpihak pada keselamatan masyarakat dan kebijakan publik untuk strategi
menjadikannya salah satu tokoh pengurangan risiko bencana.
perempuan paling berpengaruh dalam
penanggulangan bencana di Indonesia Ia juga aktif memimpin kerja sama riset
saat ini. Dwikorita tidak hanya memimpin internasional, termasuk dengan Jepang,
dengan data dan strategi, tapi juga dengan Jerman, dan Inggris—terutama dalam
nurani—sebuah kualitas yang menjadikan pengembangan teknologi mitigasi
kepemimpinannya tak sekadar teknokratis, bencana dan penguatan peran komunitas
tetapi juga transformatif dan inspiratif. dalam sistem peringatan dini.
Ilmu sebagai Fondasi Saat menjabat sebagai Rektor UGM
Kepemimpinan (2014–2017), Dwikorita mendorong
berdirinya Pusat Studi Bencana Alam
Sebelum memimpin BMKG, Dwikorita (PSBA) dan memperluas kerja sama
Karnawati telah dikenal luas sebagai pakar riset kebencanaan lintas fakultas. Ia
geologi dan mitigasi bencana di Indonesia. percaya bahwa bencana bukan hanya
Ia meraih gelar doktor dalam bidang urusan teknis, tapi juga soal pendidikan,
geoteknik lingkungan dari Universitas komunikasi risiko, dan kebijakan inklusif.
Leeds, Inggris, dan menjadi salah satu
perempuan pertama di Indonesia yang Di BMKG, pendekatan berbasis sains ini
mengkhususkan diri dalam keruntuhan tetap ia lanjutkan. Beliau memperkuat
lereng, tanah longsor, serta manajemen peran BMKG sebagai lembaga berbasis
risiko geologi. Sebagai akademisi dan riset, dengan;
peneliti di Fakultas Teknik UGM, Dwikorita
memimpin berbagai riset strategis tentang; • Peningkatan kapasitas penelitian
• Pemetaan risiko longsor dan gerakan klimatologi dan cuaca ekstrem,
tanah di kawasan rawan bencana, • Penyusunan proyeksi iklim jangka
• Pengembangan sistem peringatan panjang berbasis data,
dini berbasis komunitas, terutama di • Kolaborasi riset dengan universitas
daerah pegunungan dan kawasan dan lembaga global.
padat penduduk,
• Model mitigasi berbasis nature-based Kiprahnya dalam riset kebencanaan bukan
solution, seperti penguatan vegetasi hanya memperkuat reputasi pribadi, tapi
alami sebagai penahan longsor, juga memperluas arah kebijakan berbasis
• Serta studi interdisipliner yang bukti (evidence-based policy) dalam sistem
menggabungkan geologi, sosial, penanggulangan bencana nasional.
PEREMPUAN TANGGUH DI GARDA TERDEPAN: SERIAL BUKU PROYEK PRAKARSA KETANGGUHAN BENCANA INDONESIA (IDRIP) TAHUN 2021-2025
64
KETAHANAN KOMUNITAS DI TENGAH KRISIS KEBENCANAAN

